Walikota Intruksikan Dinas Pasar Buat Posko

Walikota Intruksikan Dinas Pasar Buat Posko
PEKANBARU - Ratusan pedagang Plaza Sukaramai mendatangi gedung DPRD Pekanbaru, Senin (14/12). Kedatangan pedagang ke kantor DPRD meminta kejelasan nasib pasca kebakaran yang menghanguskan plaza Sukaramai.
 
Ketua himpunan pedagang Plaza, Sukaramai Ismet dalam orasinya menyampaikan maksud kedatangan mereka untuk meminta perhatian dari Pemerintah Kota (Pemko) dan DPRD paska kebakarang yang menghanguskan 1800 toko itu.
 
"Sampai sekarang komunikasi antara pengelola dan pedagang terputus, sudah enam hari pasca kebakaran kami belum mendapatkan kepastian, jangankan untuk berdagang, untuk masuk melihat bekas kebakaran saja kami tidak diperbolehkan oleh pengelola," kata Ismet saat mendatangi kantor dewan.
 
Kata dia, mestinya Pemko dan DPRD dapat memberikan perhatian kepada pedagang, agar mereka yang menjadi korban dapat bangkit lagi pasca kebakaran ini. "Ada 1800 toko yang berada di Plaza Sukaramai ludes terbakar, dan berapa banyak pengangguran karena ketidak jelasan ini, bayangkan 1 toko punya karyawan 3 orang maka berapa orang yang akan menganggur," jelasnya.
 
Seorang pedagang plaza Sukaramai, Budi Marta menyebut, pada pertemuan itu, komisi II DPRD menyebut akan memfasilitasi para pedagang. Karena, sampai kini pengelola pun belum ada komunikasi dengan para pedagang.
 
"Kami minta tolong diperhatikan, pengelola pun belum ada tindakan. Pengelola tidak ada komunikasi dengan pedagang, kita dibiarkan," sebutnya.
 
Menurutnya, pemberitaan selama ini yang menyebut pengelola mengatakan hidran bagus hanya pembelaan saja dari pihak pengelola. Padahal menurutnya, hidran di tempat itu tidak berfungsi. Dia juga menyinggung soal korban yang terkesan disembunyikan.
 
"Korban belum diekspos, bohong kalau tidak ada korban. Ada mayat 1 di depan pintu gerbang saat itu. Pasti ada korban," kata dia.
 
Sementara itu, Ketua DPRD Pekanbaru, Sahril usai  menjumpai pedagang di gedung DPRD itu mengatakan seluruh keluhan pedagang saat ini akan ditampung. "Mereka minta 3x24 jam persoalan ini bisa selesai, tapi kenapa harus menunggu 3x24 jam kalau nantinya bisa diselesaikan 1x24 jam saja," jelas Sahril.
 
Secepat mungkin, kata dia, persoalan ini akan kita selesaikan, dan dalam waktu dekat pihaknya akan mengundang Dinas terkait serta pihak Pengelola untuk mempertanyakan kebenaran yang disampaikan oleh pedagang.
 
"Kita panggil dulu Dinas dan Pengelola untuk mempertanyakan laporan dari pedagang, sebab ini menjadi persoalan yang serius karena pedagang tidak bisa berusaha lagi akibat  tempat mereka berjualan sudah habis terbakar," terangnya.
 
Walikota Pekanbaru, Firdaus MT menyampaikan langkah yang akan diambil pemerintah yakni mengupayakan agar para pedagang tetap bisa beraktifitas berdagang sebagaimana mestinya.
 
"Kita minta pengelola menyediakan posko, agar pedagang mudah mendapatkan informasi. Ini katanya tadi, posko ada tapi tidak memadai," kata dia.
 
Lanjutnya, dengan adanya posko tersebut, nantinya para pedagang mudah mendapatkan informasi terkini tentang kondisi gedung pasar yang terbakar. Tidak akan terjadi lagi insiden adu mulut antara pedagang dan aparat yang bertugas di lapangan.
 
"Kemudian dibuat penampungan, tadi asosiasi sudah berkoordinasi dengan pasar yang ada. Berapa pedagang korban kebakaran yang sudah tertampung di pasar lainnya, nanti sisanya kita siasati, entah dengan membuat penampungan sementara di halaman Plaza Suka Ramai yang terbakar sekarang, namun ini masih butuh kajian," paparnya.
 
Dia berjanji, tempat penampungan para pedagang yang menjadi korban kebakaran akan terealisasi dengan baik, sehingga para pedagang tidak kehilangan mata pencarian. "Kepada pengelola kita minta lakukan uji konstruksi bangunan, berkoordinasi dengan Lab Dinas PU Provinsi Riau, mereka lengkap alatnya," imbuhnya. (das)
 


Berita Lainnya

Index
Galeri