PEKANBARU - Beberapa sekolah di kota Pekanbaru saat ini ada yang sudah menggalakkan pemanfaatan lingkungan sekolah menjadi perkebunan sayur. Diharapkan, sekolah-sekalah lain dapat mencontoh, hingga bisa menjadi sentral sayuran khususnya di Kota Pekanbaru.
Demikian disampaikan Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) kota Pekanbaru, Prof Zulfadil, Senin (14/12) kemarin. Kata dia, di Pekanbaru ini sudah ada beberapa yang menerapkan, seperti di SD 112 yang sudah menanam berbagai jenis sayuran seperti kangkung, sawi, terong dan juga cabai.
Lanjutnya, kegiatan menanam sayur ini bisa melatih para siswa untuk mencintai lingkungan dan juga sekaligus mengajarkan pada anak-anak didik bagaimana bercocok tanam yang benar.
"Nantinya tanaman ini bisa dijual kepada guru-guru ataupun orangtua murid yang kebetulan menjemput. Kalau sayuran ada di sekolah, kan guru-guru gak lagi izin ke pasar buat belanja," terangnya.
Kata dia, dengan membuat program tanam sayuran di sekolah, ini akan menjadi penilaian tersendiri bagi sekolah untuk meraih piala Adiwiyata.
"Lingkungan yang asri, bersih, sumbangsih anak didik dan orangtua murid juga menjadi poin penting bagi sekolah untuk bisa meraih penghargaan adiwiyata," jelasnya.
Dia juga menerangkat, tahun 2015 ini jumlah sekolah di Pekanbaru yang meraih adiwiyata tingkat kota ada 88 sekolah. Dari jumlah tersebut diusulkan ke tingkat Provinsi Riau.
"Hasilnya sebanyak 29 sekolah dari berbagai jenjang pendidikan berhasil meraih adiwiyata tingkat Provinsi. Sementara untuk tingkat nasional kami usulkan 16 dan sebanyak 12 sekolah berhasil meraih penghargaan Adiwiyata tingkat Nasional," paparnya. (das)