Riau Ditetapkan Siaga Darurat Karlahut Selama 96 Hari

Riau Ditetapkan Siaga Darurat Karlahut Selama 96 Hari
Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman dalam Rapat Koordinasi Penetapan Status Siaga Darurat Karhutla
PEKANBARU - Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman menetapkan status siaga darurat kebakaran lahan dan hutan (Karlahut) 2017 selama 96 hari yang efektif mulai Selasa hari ini hingga 30 April mendatang.
 
"Status siaga darurat ini ditetapkan agar bisa melaksanakan pencegahan kebakaran hutan dan lahan sedini mungkin" kata Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman dalam Rapat Koordinasi Penetapan Status Siaga Darurat Karhutla 2017 di Kantor Gubernur, Selasa (24/1/2017).
 
Kemudian Andi, demikian sapaan akrabnya mengatakan bahwa penetapan status ini menyusul ditetapkannya status yang sama di Kabupaten Rohul dan Kota Dumai medio Januari 2017 lalu. Selain itu, berdasarkan prediksi Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika Stasiun Pekanbaru menyebutkan sebagian besar wilayah Riau akan segera memasuki musim kering pada Februari hingga Mei 2017 mendatang.
 
Lebih lanjut ia menyebutkan bahwa prestasi bebas asap yang di raih Riau 2016 lalu diapresiasi oleh Presiden Jokowi yang saat itu mengundang Gubri dan kepala daerah lain yang rentan terjadi karhutla.
 
"Riau di tahun 2016 berhasil menekan 83,2 persen jumlah lahan yang terbakar, dimana tahun 2015 ada 2,6 juta hektare lahan yang terbakar sedangkan di tahun 2016 hanya 438 ribu hektare," tambahnya.
 
Sementara titik panas yang mengindikasikan Karhutla di 2016 juga mengalami penurunan sebanyak 82,14 persen menurut data satelit NOA dan penurunan 94,58 persen menurut satelit Terra dan Aqua. Sehingga menurutnya prestasi itu perlu dipertahankan dan diharapkan lebih baik pada tahun ini.
 
Saat ini status siaga darurat Karhutla menurutnya mulai ditetapkan untuk mengantisipasi terjadinya penyebaran titik panas yang lebih banyak, sehingga akan segera dilakukan langkah-langkah strategis lanjutan untuk tindakan pencegahan.
 
"Salah satu tindakan pencegahan yang bisa dilakukan adalah memperkuat sistem deteksi dini seperti penggunaan CCTV di lapangan, serta meneruskan pembentukan kanal blocking serta sumur bor, dan juga memberikan edukasi sosialisasi kepada masyarakat," ujarnya.
 
Usai penetapan status, Gubri bersama forkopimda lainnya termasuk komandan korem, kapolda, komandan lanud, kepala kejati serta kepala OPD yang berkaitan untuk segera menyusun struktur tim satgas siaga karhutla yang mulai dikukuhkan hari ini.
 
Selain penyusunan struktur tim satgas, Gubri juga kembali mengaktifkan posko-posko siaga karhutla agar satgas bisa segera mulai tugasnya secara resmi.
 
Ia juga meneruskan himbauan Presiden agar semua unsur dari provinsi, forkopimda, kabupaten, hingga jajaran terbawah untuk berada di lapangan.
 
Sehari sebelumnya, Senin, 23 Januari 2017 Andi bersama kepala daerah lainnya yang memiliki daerah rawan karhutla dipanggil oleh Presiden Joko Widodo dengan kementerian terkait seperti Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Kementerian Agraria, dan Menko Polhukam. (max/ant)
 


Berita Lainnya

Index
Galeri