Warga Berharap Cagar Budaya Religi di Kuansing Lebih Diperhatikan

Warga Berharap Cagar Budaya Religi di Kuansing Lebih Diperhatikan
Ilustrasi.
TELUKKUANTAN - Masyarakat Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing) berharap Bupati dan Wakil Bupati setempat peduli dalam meningkatkan kualitas cagar budaya religi sebagai aset budaya lokal bukan sekadar objek wisata alam.
 
"Kami minta cagar budaya dioptimalkan pengelolaannya," kata salah satu Dosen Universitas Islam Kuantan Singingi (UNIKS) Nariman Hadi di Telukkuantan sebagaimana dilansir Antara, Senin (23/1/2017).
 
Ia mengatakan, ratusan cagar budaya perlu perhatian serius dari pemerintahan baru, karena selama ini terkesan terabaikan sehingga wisatawan enggan ke wilayah Kuansing karena minim objek wisata yang lebih religi.
 
Sejumlah kecamatan memiliki banyak keunggulan, bahkan menyimpan sejumlah potensi menarik untuk meningkatkan kesejahteraan yang banyak nilai seni dan religius tinggi, sementara dalam draf Ranperda Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kuansing 2016-2021, hanya tercermin pengembangan objek wisata alam seperti air terjun. "Misalnya sejumlah makam tokoh besar Riau, masjid dan surau tua," sebutnya.
 
Bupati Kuansing Mursini mengatakan, pariwisata merupakan satu dari lima program pembangunan yang akan dilakukan selama lima tahun mendatang, penanganannya perlu dukungan semua pihak. "Khususnya pengelolaan air terjun, wisata jalur dan sejumlah aset lainnya," janji Bupati.
 
Ia menjelaskan, Kuansing sudah semakin maju, salah satu karena Festival Jalur membuat daerah ini dikenal hingga ke luar daerah bahkan negara tetangga, namun jika dikelola semua cagar budaya yang masih tersimpan selama ini bukan tidak ungkin Kota Telukkuantan lebih berkembang pesat. "Untuk itu diminta semua ASN yang telah dikukuhkan dan bakal dilantik utnuk terus mengotimalkan kinerja," ujarnya.
 
Salah satu warga Kuansing Kasmalinda mengatakan, obejk wisata di Kuansing tersebar di sejumlah kecamatan, bahkan di arah Lubuk Jambi dan sekitarnya banyak memiliki cagar budaya bernilai tinggi, ada makam pendiri Provinsi Riau Makrifat mardjani, Syech Anggku Angin, Datuk pendekar bertuah bahkan ada monumen bersejarah. "Tidak jauh dari Pusat Kota Lubuk Jambi ada peninggalan kerajaan Kandis yang diperkirakan dimulai sejak 1 Masehi," terangnya.
 
Jika pemerintah maupun instansi terkait lebih mengotimalkan pengelolaan aset dan objek wisata justru sangat berdampak positip bagi masyarakat maupun daerah. (max/ant)
 


Berita Lainnya

Index
Galeri