Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Seperti Apa Perjalanan Karir Melatih Luis Milla?

Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Seperti Apa Perjalanan Karir Melatih Luis Milla?
Luis Milla.
JAKARTA - PSSI telah resmi mengumumkan Luis Milla sebagai pelatih tim nasional Indonesia. Ini sekilas karier pria Spanyol 50 tahun itu di dunia kepelatihan.
 
Milla mulai terlibat dalam dunia kepelatihan saat menjadi asisten Michael Laudrup di Getafe CF pada musim 2007-08. Pada musim berikutnya ia diangkat oleh Federasi Sepakbola Spanyol sebagai pelatih timnas U-19 dan U-20.
 
Selama membesut pemain-pemain muda di Spanyol, Milla punya catatan yang oke. Pria yang semasa masih bermain pernah membela Barcelona, Real Madrid, dan Valencia itu membawa Spanyol U-19 meraih posisi runner-up di Piala Eropa 2010.
 
Bersama U-19, Milla banyak menjajal pemain-pemain muda. Menurut data yang dilansir Transfermarkt, ia sudah menggunakan 49 pemain dari 15 pertandingan dengan rincian 10 kemenangan, satu imbang dan empat kekalahan.
 
Sedangkan di Spanyol U-20, Milla menjalani empat pertandingan dengan rincian tiga kali menang dan satu kali kalah. Catatan itu ia bukukan dengan menggunakan 19 pemain. Periode ini ia tandai dengan keberhasilan menjuarai Mediterranean Games.
 
Setelah dua tahun menangani Spanyol U-19 dan U-20, Milla mendapat kepercayaan menangani Spanyol U-21. Di level itu Milla memulainya dengan persiapan tampil di Piala Eropa 2011.
 
Dengan perencanaan yang matang dan jangka waktu yang cukup, pria 50 tahun itu mampu membuat Spanyol U-21 jadi yang terbaik setelah menaklukkan Swiss 2-0 di laga puncak. Thiago Alcantara jadi pemain andalan Milla selama kejuaraan ini.
 
Prestasi Milla di tingkat Eropa tidak berbanding lurus di ajang Olimpiade 2012. Ia gagal membawa timnas Spanyol U-23 keluar dari Grup D setelah hanya meraih satu poin dalam tiga pertandingan. Hasil buruk itu membuat dirinya dipecat pada 7 Agustus 2012.
 
Enam bulan setelah pemecatan itu, Milla menandatangani kontrak bersama klub Al-Jazira. Di sana ia hanya bekerja selama 244 hari usai meraih satu kemenangan, dua imbang, dan tiga kekalahan. Kondisi ini membuat mantan pemain Barcelona dan Real Madrid itu tak memiliki pekerjaan selama hampir dua tahun sampai akhirnya direkrut CD Lugo pada 1 Juli 2015.
 
Bersama klub dari Divisi Dua Spanyol (Segunda Division) itu Milla juga mengalami masalah yang hampir sama dengan dua tim besutannya terdahulu, yakni kesulitan meraih kemenangan. Dari 238 hari masa kerjanya di CD Lugo, Milla meraih sembilan kemenangan, 12 imbang, dan tujuh kekalahan.
 
Di Real Zaragoza, klub berikutnya, Milla mengawali dengan raihan tiga kemenangan dan satu hasil imbang. Namun, setelah itu semua berjalan tidak baik bagi dirinya dan tim. Setelah empat bulan menangani Zaragoza, Milla dipecat oleh klub setelah gagal menang di enam pertandingan secara beruntun.
 
Dari rangkaian perjalanan Milla di dunia kepelatihan sejauh ini, 'Skuat Garuda' tentu berharap hasil polesannya bisa sebaik ketika menangani timnas Spanyol di sejumlah level usia dan bukannya pencapaian dia yang kurang oke di level klub. (max/dtc)
 


Berita Lainnya

Index
Galeri