Gubri Akui Pengelolaan Potensi Kelautan belum Maksimal

Gubri Akui Pengelolaan Potensi Kelautan belum Maksimal
Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman.
PEKANBARU - Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman mengakui bahwa Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang membidangi perikanan belum serius dalam mengembangkan dan mengelolala potensi kelautan yang ada di daerah itu.
 
"Saat ini SDM, SKPD dan pemangku kebijakan terkait belum serius, mereka sedang serius mengembangkan potensi darat yang meliputi sungai, budidaya maupun tambak, meskipun sebenarnya daerah pesisir lebih menjanjikan," kata Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman di Pekanbaru, Selasa (17/1/2017).
 
Ia mengatakan bahwa potensi pasar untuk bidang perikanan dan kelautan saat ini terbuka lebar dan hanya bergantung pada kemauan dan keseriusan sumber daya manusianya.
 
"Letak Provinsi Riau sangat strategis dan menguntungkan serta terdapat banyak peluang yang dapat dimanfaatkan secara optimal dan maksimal, terutama dalam pengembangan sektor perikanan dan kelautan," ujarnya.
 
Berdasarkan data statistik Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Riau, potensi perikanan dan kelautan di Riau tercatat mampu memproduksi ikan sebanyak 132.000 ton per tahun.
 
Potensi perikanan air tawar yang meliputi potensi budi daya kolam mencapai hingga 14.000 ton per tahun. "Sementara itu, Riau memiliki luas pantai mencapai 2000 kilometer dan rata-rata memiliki kondisi perairan dan tipe pantai yang sama karna berasal dari selat malaka," sebutnya.
 
Oleh sebab itu, lanjutnya, kedepan generasi muda sebaiknya mampu mengelola potensi perikanan dan kelautan yang ada di Riau. "Karena jika kita tidak mampu mengelolanya, maka pihak lain akan datang dan mengambil peluang yang seharusnya dapat dimanfaatkan oleh generasi muda Riau," katanya. (max/ant)
 


Berita Lainnya

Index
Galeri