Kapolda Diminta Jamin Usut Tuntas Penganiayaan Wartawan

Kapolda Diminta Jamin Usut Tuntas Penganiayaan Wartawan
PEKANBARU - Wartawan dari seluruh media di Pekanbaru meminta Kapolda Riau memberikan jaminan atas kasus pemukulan yang menimpa Zuhdi, salah satu wartawan media Online di Pekanbaru yang menerima penganiayaan dari oknum Sabhara Polresta Pekanbaru, Sabtu (5/12/2015) lalu. Jaminan ini dimaksudkan agar kasus yang saat ini sedang bergulir tidak berhenti dan terus diusut.
 
Hal ini disampaikan Ketua AJI Pekanbaru Fakhrurozie saat dilakukan mediasi di ruang Mapolda Riau. Ia dengan tegas mengatakan pihaknya mengutuk perbuatan yang dilakukan oleh Oknum Sabhara di Gelanggang Remaja. 
 
"Kita sangat mengutuk perbuatan yang dilakukan oknum Polisi tersebut. Kita disana melakukan tugas peliputan, kita bertugas dilindungi Udang-undang, jadi kenapa kami malah dipukuli," ujar Fakhrurozie.
 
Ia juga dengan tegas meminta Kapolda agar memberikan jaminan agar kasus ini tak ada interpensi dari pihak manapun. "Beri efek jera kepada pelaku, jangan sampai kasus ini mandeg," tegasnya.
 
Hal senada disampaikan Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Teramas Dino. Dengan tegas Ia mengatakan agar kasus ini diusut setuntas-tuntasnya. "Kasus kekerasan pada wartawan ini sudah jadi isu nasional, karena memang kami bekerja dilindungi Undang-undang. Katanya kita mitra, tapi kenapa terjadi hal seperti ini. Oleh karena itu kami minta agar Kapolda memberi jaminan agar kasus ini diudut sesuai kasus hukum yang berlaku," tegasnya.
 
Diberitakan sebelumnya Wartawan dari seluruh media di Pekanbaru menggelar aksi solidaritas atas kasus pemukulan yang menimpa Zuhdi, salah satu wartawan media Online di Pekanbaru yang menerima penganiayaan dari oknum sabhara, Sabtu (5/12/2015) lalu.
 
Aksi yang dilakukan di Mapolda Riau ini tidak terlalu mendapatkan pengawalan ketat dari pihak Kepolisian. Hanya tampak beberapa polisi yang mengawal jalannya aksi ini.
 
Koordinator Lapangan (Korlap) aksi, Febrianto Budi Anggoro dalam orasinya meminta Pihak Polda Riau mengusut tuntas kasus penganiayaan yang dilakukan oleh Oknum Kepolisian kepada salah satu wartawan Online di Pekanbaru.
 
"Usust tuntas kasus ini. Polisi dan wartawan adalah mitra jadi kenapa malah kami dipukuli. Wartawan adalah mitra, bukan preman," ujar Rian, Senin (7/11/2015).
 
Ia menjelaskan jika nantinya pihak kepolisian dalam hal ini Polresta Pekanbaru tak mampu mengusut tuntas, wartawan dengan tegas meminta Kapolresta dicopot.
 
"Kalau memang tak bisa urus kasus ini, copot saja Kapolresta," tegasnya. (max/hrc)
 


Berita Lainnya

Index
Galeri