Peringatan HKN ke-52, Inhu Canangkan Gerakan Satu Rumah Satu Jumantik

Peringatan HKN ke-52, Inhu Canangkan Gerakan Satu Rumah Satu Jumantik
Wabup Khairizal saat memimpin pelaksanaan upacara 17 hari bulan sekaligus peringatan Hari Kesehatan
RENGAT - Wakil Bupati Inhu H Khairizal mencanangkan gerakan satu rumah satu juru pemantau jentik (Jumantik) yang digagas oleh Dinas Kesehatan Inhu. Pencanangan itu ditandai dengan pemukulan gong oleh Wabup Khairizal usai pelaksanaan upacara 17 hari bulan sekaligus peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke 52 di Halaman Kantor Bupati, Kamis (17/11/2016).
 
Gerakan satu rumah satu jumantik ini merupakan kegiatan pemeriksaan jentik-jentik nyamuk yang dilakukan dari rumah ke rumah oleh kader kesehatan masyarakat sebagai upaya pengendalian penyakit Demam Berdarah. Pada program kali ini, sebagai daerah yang akan dijadikan percontohan adalah di wilayah kerja Puskesmas Kambesko Rengat.
 
Selain pencanangan satu rumah satu jumantik, pada peringatan HKN ke 52 itu, pendeklarasian Desa Open Defecation Free (ODF) stop BAB sembarangan oleh perwakilan dari delapan desa, penyerahan penghargaan kepada tenaga kesehatan teladan, penghargaan lomba pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga (TOGA),  lomba posyandu terbaik, lomba desa dengan rumah tangga ber PHBS terbaik serta beberapa lomba lainnya yang digelar dalam rangka peringatan HKN tahun 2016 turut dilakukan.
 
Sebelumnya, Wakil Bupati Inhu H Khairizal saat menyampaikan pidato Menteri Kesehatan RI Prof. Dr. dr. Nila Farid Moeloek,Sp.M(K) mengatakan bahwa sesuai dengan tema HKN ke 52 yakni Indonesia Cinta Sehat, diharapkan semakin mampu membangkitkan kembali pesan-pesan kesehatan bahwa sehat itu harus dijaga, bergaya hidup sehat, berpartisipasi aktif dalam jaminan kesehatan nasional. Dengan begitu, nantinya akan terbangun kemandirian masyarakat yang sadar akan kesehatan untuk mencapai pada Indonesia Kuat.
 
Menjadi tantangan kesehatan dinegara kita saat ini, lanjut Wabup diantaranya menghadapi masalah kesehatan triple burden, yaitu masih tingginya penyakit infeksi, meningkatnya penyakit tidak menular dan muncul kembali penyakit-penyakit yang seharusnya sudah teratasi. 
 
Berdasarkan data Global Burden of Disease 2010 dan Health Sector Review 2014, kematian yang diakibatkan oleh penyakit tidak menular yaitu stroke berada pada peringkat pertama, dan  trend ini kemungkinan akan berlanjut seiring dengan perubahan perilaku hidup di masyarakat. Tentunya, hal ini menjadi ancaman bagi produktifitas bangsa kita. 
 
Untuk itu,sebagai upaya mengatasi hal tersebut, perlu dilakukan upaya pendekatan promotif dan preventif yang sangat efektif untuk menjawab berbagai tantangan kesehatan. Karena pada dasarnya, pencegahan penyakit menular maupun tidak menular sangat tergantung pada perilaku individu yang didukung dengan kualitas lingkungan, ketersediaan sarana dan prasarana, peningkatan pelayanan kesehatan, menciptakan sumber daya kesehatan yang berkualitas serta dukungan regulasi.
 
Selain diikuti oleh seluruh Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Pemkab Inhu, pelaksanaan upacara peringatan HKN ke 52 itu, turut diiikuti sejumlah tenaga perawat dari RSUD Indrasari. (max/hms)
 


Berita Lainnya

Index
Galeri