1.685 Orang Tewas Akibat Longsor dalam 10 Tahun Terakhir

1.685 Orang Tewas Akibat Longsor dalam 10 Tahun Terakhir
Ilustrasi.
JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana menyatakan sebanyak 40,9 juta jiwa terancam longsor. Ancaman muncul seiring dengan meningkatnya curah hujan.
 
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan jumlah jiwa yang terancam setara dengan 17,2 persen dari penduduk Indonesia. 
 
“Mereka terpapar langsung oleh bahaya longsor sedang hingga tinggi,” kata Sutopo dalam keterangan tertulis seperti disiarkan Tempo.co, Rabu (16/11/2016). 
 
Sutopo mengatakan penataan ruang adalah upaya yang paling efektif untuk mencegah korban longsor. Sistem peringatan dini longsor dapat dipasang di semua wilayah di Indonesai, namun unit dan biaya yang dibutuhkan sangat besar. 
 
“Sosialisasi dan peningkatan kapasitas pemda dan masyarakat terus ditingkatkan agar masyarakat tangguh menghadapi bencana longsor,” kata dia.
 
Bencana longsor menunjukkan kecenderungan yang meningkat dalam 10 tahun terakhir. Pada 2007 terdapat 104 kejadian. Jumlahnya meningkat pada 2008 menjadi 112 kejadian, 2009 menjadi 238 kejadian, dan 2010 menjadi 400 kejadian. Jumlahnya sempat menurun menjadi 329 kejadian pada 2011, 291 kejadian pada 2012, dan 296 kejadian pada 2013. Namun, jumahnya melonjak menjadi 600 kejadian pada 2014 dan 515 kejadian pada 2015.
 
Selama 10 tahun terakhir, BNPB mencatat 3.372 kejadian longsor di Indonesia. Longsor tersebut menimbulkan 1.685 orang tewas, 1.657 jiwa luka-luka, 443.998 jiwa menderita dan mengungsi, dan lebih dari 22.000 rumah rusak.
 
Korban tewas yang ditimbulkan pun cukup besar. Pada 2007, jumlahnya mencapai 93 orang tewas, pada 2008 menjadi 102 orang, 2009 sebanyak 76 orang, dan 2010 sebanyak 266. Sementara pada 2011, korban tewas mencapai 171 orang, pada 2012 sebanyak 119 orang, 2013 sebanyak 190 orang, 2014 sebanyak 372 orang, dan 2015 sebanyak 135 orang. 
 
Selama 10 tahun terakhir, daerah yang paling banyak terjadi longsor adalah Jawa Tengah (1.126 kejadian), Jawa Barat (858 kejadian), Jawa Timur (387 kejadian), Sumatera Barat (149 kejadian), dan Kalimantan Timur (83 kejadian). Daerah lain juga sering terkena longsor saat hujan deras. 
 
Daerah rawan longsor yang perlu memperoleh perhatian serius adalah daerah-daerah pegunungan dan perbukitan yang banyak penduduknya, seperti di Bukit Barisan dari Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, Sumatera Selatan, Lampung; Jawa bagian tengah dan selatan; Bali, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Maluku dan Papua; dan Sulawesi di hampir sebagian besar semua wilayah dengan topografi pegunungan yang berpotensi longsor dan banjir bandang. (ade/tmp)
 


Berita Lainnya

Index
Galeri