Rusia Keluar dari Mahkamah Kriminal Internasional, Ini Alasannya

Rusia Keluar dari Mahkamah Kriminal Internasional, Ini Alasannya
Presiden Rusia, Vladimir Putin.
MOSKWA - Presiden Rusia, Vladimir Putin, Rabu (16/11/2016), menandatangani sebuah dekrit untuk menarik dukungan dan keanggotaan negara itu dari Mahkamah Kriminal Internasional (ICC).
 
Langkah Rusia itu menambah panjang deretan negara-negara, yang keluar dari ICC, setelah beberapa negara di Afrika sudah lebih dahulu menarik dukungannya kepada lembaga internasional tersebut.
 
Putin, seperti dilaporkan Reuters,  telah memutuskan Rusia keluar dari badan hukum pertama yang memiliki yuridiksi internasional permanen di dunia.
 
ICC selama ini bisa memperkarakan kasus genosida, kejahatan terhadap kemanusian, dan kejahatan perang untuk negara-negara yang terlibat dalam keanggotaannya.
 
Keputusan Putin itu dipublikasikan di situs Kremlin dan sebuah pernyataan dari kementerian luar negeri Rusia mengatakan, “Mahkamah tersebut tidak memenuhi harapan yang dicanangkannya dan tidak benar-benar independen.”
 
Dalam berbagai laporan, Moskwa tidak senang dengan cara ICC memperlakukan perang Rusia dengan Georgia pada 2008.
 
Menurut Moskwa, ICC mengabaikan tindakan pemerintah Tbilisi terhadap warga sipil di Ossetia Selatan, kawasan yang pro-Moskwa. 
 
Pada Senin, ICC marah atas Moskwa atas tindakan Rusia menganeksasi Crimea dari Ukraina pada 2014 yang memicu konflik bersenjata di kawasan.
 
Rusia berada di bawah tekanan internasional atas kampanye serangan udara di Suriah.
 
Beberapa aktivis HAM dan pejabat AS menuduhnya menyerang warga sipil di Suriah, yang tentu saja dibantah oleh Moskwa. (max/kcm)
 


Berita Lainnya

Index
Galeri