Larangan Warga Muslim Masuk AS Hilang di Situs Kampanye Trump

Larangan Warga Muslim Masuk AS Hilang di Situs Kampanye Trump
Donald Trump.
JAKARTA - Beberapa usulan kontroversial yang dibuat Donald Trump pada masa kampanye pemilihan presiden Amerika Serikat hilang dari situs resmi tim kampanye Trump. 
 
Dua di antaranya adalah tentang proposal Trump yang ingin melarang warga muslim masuk ke AS dan sumpahnya yang berencana membatalkan Paris Climate Agreement. 
 
Tautan usulan Trump yang dibuat pada 7 Desember dengan judul "Donald J. Trump statement on Preventing Muslim Immigration" itu hilang bersama dengan daftar nama-nama hakim Mahkamah Agung yang pernah diumumkan diincar untuk dipilih oleh Trump.
 
Tak hanya itu, tautan tentang rencana perbaikan regulasi ekonomi dan pertahanan AS juga dipastikan tak lagi ada. Tim kampanye Trump hinga kini belum menjawab pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan warga AS di situs tersebut. 
 
Tautan-tautan itu diperkirakan dihapus pada pemilu berlangsung, ketika Trump mencatat sejarah karena diumumkan berhasil mengalahkan Hillary Clinton. 
 
Meski terasa ganjil dan dipertanyakan banyak pihak, namun hilangnya butir proposal Trump tentang pelarangan warga Muslim masuk ke AS itu ternyata dipuji oleh Pangeran Arab Saudi, Al-Waleed bin Talal.
 
Dalam wawancaranya dengan CNBC, bahkan Al-Waleed juga menyebut Trump juga telah menghapus komentar sinisnya kepada kaum muslim, yang pernah diunggah dalam akun twitternya.
 
"Kami mengucapkan terima kasih kepadanya karena telah menghapus kalimat-kalimat itu. Kata-kata dengan sikap adalah hal yang berbeda," ujar Al-Waleed, seperti dikutip Reuters. 
 
Jika pernyataan tentang kaum muslim telah dihapus dari situs resmi kampanye Trump, maka ada beberapa rencana kebijakannya yang masih tetap berada di dalam situs tersebut. 
 
Salah satunya adalah tentang rencana membangun tembok di perbatasan AS-Meksiko, dan meminta Meksiko untuk membayar pembangunan tembok tersebut. 
 
Kejadian penghapusan pernyataan ini terbilang telah beberapa kali dilakukan oleh tim kampanye Trump tanpa memberikan penjelasan lebih lanjut. (max/cnn)
 


Berita Lainnya

Index
Galeri