Gawat! Riau di Ambang Krisis Air Bersih

Gawat! Riau di Ambang Krisis Air Bersih
Ilustrasi.
PEKANBARU - Saat ini masa depan Riau terkait dengan sumber daya alam khususnya ketersediaan ikan, kemudian air bersih sudah kian mengkhawatirkan, demikian diungkapkan pemerhati lingkungan hidup, Tengku Ariful Amri.
 
Ariful Amri yang juga menjabat sebagai Direktur Rona Lingkungan Hidup Universitas Riau akhir pekan lalu kepada pers mengatakan, kondisi krisis tersebut juga dialami sejumlah daerah lainnya di Sumatera, bukan cuma Riau.
 
"Malahan Riau merupakan daerah yang hanya terkena imbasnya, karena empat sungai besar yang ada di Riau berada melintang di Bukit Barisan," kata dia.
 
Jadi, lanjutnya, saat ini kondisi Bukit Barisan sudah 'tercabik-cabik', mulai dari Aceh hingga ke Bengkulu, ditambah lagi dengan adanya patahan lempeng yang menyebabkan gempa bumi setiap saat.
 
Maka, menurut dia program pembenahan lingkungan itu menjadi amat serius, termasuk dalam pemulihan Cagar Biosfer Giam Siak Kecil-Bukit Batu (CG-GSK-BB) yang diharapkan ada andil pemerintah pusat.
 
"Sejauh ini pembalakan di Giam Siak Kecil masih jalan terus sehingga mengakibatkan krisis pada kondisi alam di kawasan hutan yang dilindungi itu. Sekarang semakin gundul," katanya.
 
Menurut dia, hal buruk tersebut adalah pekerjaan oknum yang tak bertanggung jawab, dan untuk mengamankan itu, masing-masing masyarakat harus berbuat.
"Wartawan berperan juga dalam menggencarkan tulisan terkait kondisi lingkungan yang harus segera diselamatkan," kata Ariful Amri.
 
Makanya, lanjut dia, semua pihak harus rajin dalam mengumandangkan pemulihan lingkungan hidup yang kini telah amat rusak untuk masa depan yang lebih baik.
 
"Kita tidak punya pola perbaikan lingkungan yang berkesinambungan, sehingga memang harus diupayakan sedini mungkin. Setidaknya mengurangi kecepatan atau percepatan kerusakan lingkungan hidup," Ariful Amri mengakhiri. (max/mcr)
 


Berita Lainnya

Index
Galeri