Fenomena AwKarin yang Aw Aw sebagai Representasi Manusia

Fenomena AwKarin yang Aw Aw sebagai Representasi Manusia
Karin 'Awkarin' Novilda. (Foto: Hai Online)
Penulis: Makmur HM
 
SEPERTINYA, sayang untuk melewatkan fenomena yang Aw Aw satu ini. Terlebih, bagi saya yang sangat mengagumi wanita. Perlu digarisbawahi, di artikel ini saya tidak akan membahas benar-salah dan salah-benar atau yang abu-abu dan uba-uba.
 
Oke, mari kita berkenalan dulu dengan gadis cantik yang aw banget ini. Dia bernama lengkap Karin Novilda. Namanya pertama kali muncul di media massa pada tahun 2013 karena masuk dalam tiga besar nilai UN SMP tertinggi tingkat Provinsi Kepulauan Riau.
 
Tak main-main, Karin juga didapuk sebagai peraih nilai sempurna dalam mata pelajaran yang paling menjadi momok bagi siswa lainnya, Matematika. Meski, dalam pengakuannya belakangan di sebuah video yang diunggah di Youtube, ia memperoleh nilai yahud tersebut berkat selipan kunci jawaban (dan kita tahu bahwa itu adalah rahasia yang tak perlu lagi dirahasiakan).
 
Perlahan, kisah manis itu memudar seiring hijrahnya si gadis berhijab dan berkacamata itu ke Jakarta untuk melanjutkan pendidikannya. Namanya tak pernah lagi didengar. Lenyap dari ruang media yang hingar bingar. 
 
Tiga tahun pun berlalu. Seperti habis semadi, Karin muncul sebagai sesuatu yang berbeda, mengusung brand yang berbeda pula. Hilang sudah si Gadis Manis dalam dirinya. Ia menjelma sebagai wanita seksi berambut pirang dengan tato motif bunga di lengan kanannya. Ia bernama AwKarin. "Awkward Karin," ia menjelaskan label barunya itu dalam sebuah wawancara di salah satu media.
 
Sumber foto: Instagram.com / @awkarin
 
Kehadirannya, tak pelak, kembali membawa sebuah fenomena baru, dengan tema yang di luar dari bahasa baku. Berawal dari media sosial ask.fm, namanya menjamur hingga Instagram. Puncaknya, tersematlah ia sebagai Vlogger Drama Queen berkat vlognya yang diunggah di Youtube berjudul GAGA’S BIRTHDAY SURPRISE & MY CONFESSIONS.
 
AwKarin kini benar-benar menjadi seorang seleb dunia maya. Dengan mengeksplorasi tubuhnya hingga nyaris sempurna, kata-kata yang lebih indah dari prosa, ekspos kisah cinta yang super drama dan pergaulannya yang hedon gila, ia berhasil membentuk sebuah kelompok bernama haters.
 
Di bilah dunianya yang lain, keahliannya dalam menghasilkan uang, membuka lahan pekerjaan untuk teman, hingga sabar dalam menghadapi bentuk makian, AwKarin juga ternyata perlahan-lahan menciptakan fanbase-nya sendiri. Ada cahaya yang ia pancarkan dari dalam jiwanya yang paling kelam.
 
Ya, setidaknya, begitulah hidup. Ada cinta dan benci. Ada Karin Novilda, ada pula AwKarin. Mereka adalah representasi dari seorang manusia. Tak ada yang salah dengan hal itu. Keduanya benar dalam porosnya masing-masing. Dan karena dia seorang wanita, saya tetap mencintainya. Tentu, cinta itu dari sosok saya yang berada di poros lainnya pula. Selebihnya, terimalah saya di lingkaran kalian, para haters! *
 


Berita Lainnya

Index
Galeri