Transaksi Fantastis Uang Narkoba Libatkan Orang Penting di Indonesia

Transaksi Fantastis Uang Narkoba Libatkan Orang Penting di Indonesia
Anggota Komisi III DPR, Taufiqulhadi.
JAKARTA - Komisi III DPR enggan mengungkapkan hasil pembahasan dengan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) terkait testimoni terpidana mati perkara narkoba Freddy Budiman. 
 
Alasannya, Komisi III DPR dengan PPATK sudah sepakat tidak membocorkan ke publik hasil rapat tersebut. Alasan lainnya, tidak mengganggu kerja tim independen pencari fakta testimoni Freddy Budiman yang dibeberkan Koordinator Kontras Haris Azhar. 
 
"Yang bisa saya beritahukan adalah apabila sedikit lengah, selesai Indonesia ini," ujar anggota Komisi III DPR, Taufiqulhadi di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (22/9/2016).
 
Namun dia mengatakan, nilai transaksi yang terdeteksi PPATK sangat fantastis. Menurutnya jaringan itu melibatkan beberapa negara di Asia dan Amerika Latin.‎
 
"Saya enggak bisa jelaskan dalam sebuah kata yang tepat, tapi yang jelas mengerikan karena terjadi hampir setiap hari dan dicurigai melibatkan orang-orang penting di Indonesia,"‎ ucapnya.
 
Atas dasar itu, dirinya meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) segera menindaklanjuti laporan PPATK mengenai peredaran narkoba di Tanah Air.‎ "Saya khawatir sejumlah laporan PPATK tidak dilanjutkan. Harus ada sikap tegas presiden," katanya. (max/snc)
 


Berita Lainnya

Index
Galeri