PEKANBARU - Gubernur Riau (Gubri) Arsyadjuliandi Rachman jamin tidak akan ada masalah bagi keuangan daerah, meski anggaran Pendapatan Belanja Daerah (RAPBD) Perubahan mengalami pengurangan sebesar Rp600 miliar.
Menurut Andi Rachman (sapaan akrabnya) agar pagu anggaran yang disusun Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Riau tidak terganggu, dirinya meminta kepada seluruh stake holder terkait untuk mencarikan solusi terkait pengurangan APBD Perubahan tersebut.
"Tidak ada masalah. Tentu penyesuaian kita dilakukan. TAPD sudah saya instruksikan mencari solusi agar tak terganggu, Rabu (14/9/2016).
Seperti diketahui, Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) telah diserahkan pada Jumat Pekan lalu. Angka sementara (APBD) Perubahan untuk Provinsi Riau tahun Ini sebesar Rp10,3 triliun.
"KUA-PPAS nya sudah kami serahkan, Jumat pagi kemarin. Memang angkanya berkurang dibanding APBD Murni. Berbeda dengan tahun sebelumnya saat pemerintah masih punya anggaran lebih," kata Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Riau, Ahmad Hijazi.
Ahmad Ijazi mengatakan, selain mengalami defisit Silpa, langkah untuk mengurangi anggaran pada APBD Perubahan ini karena suntikan duit dari Dana Bagi Hasil (DBH) yang dipangkas, serta ditunda salurannya Dana Alokasi Umum (DAU) hingga empat bulan kedepan.
"Tapi hasil penyusunan neraca keuangan semuanya balance. Dan kita pastikan tidak ada pos yang akan mengalami kendala kekurangan anggaran. Kita juga telah melakukan langkah untuk menutupi kekurangan APBD Perubahan dengan mentiadakan bantuan hibah," pungkasnya. (max/rtc)