Olimpiade 2016: Amerika Berjaya, Indonesia Jadi Negara Asia Tenggara Tersukses Kedua

Olimpiade 2016: Amerika Berjaya, Indonesia Jadi Negara Asia Tenggara Tersukses Kedua
Bendera Komite Olimpiade Internasional (IOC) berpindah ke tangan Jepang yang akan menjadi tuan rumah
JAKARTA - Amerika Serikat kembali menunjukkan kedigdayaannya dalam dunia olahraga dengan menjadi juara umum Olimpiade 2016. Duduk di puncak klasemen, AS mendapatkan 46 medali emas, atau nyaris dua kali lipat emas dari negara yang duduk di peringkat dua, Britania Raya dengan 27 emas. 
 
Cabang olahraga renang sukses menjadi penyumbang emas terbanyak untuk Amerika. Dari total 46 emas, 16 di antaranya didapatkan dari kolam renang, sementara 13 dari cabang atletik sebagai penyumbang terbesar kedua. 
 
Keberhasilan ini membuat AS menjadi juara umum untuk yang kelima kalinya dalam enam Olimpiade terakhir. Satu-satunya puncak klasemen yang lepas dari genggaman negara Paman Sam ini adalah ketika Olimpiade digelar di China pada 2008 silam.  Kala itu, tuan rumah sukses menjadi negara Asia pertama yang menjadi juara umum Olimpiade. 
 
Di Olimpiade kali ini, China gagal mengulang prestasi serupa dan justru mengalami penurunan drastis. Jika pada Olimpiade 2008 mereka mengumpulkan 51 emas dan 38 emas pada Olimpiade 2012, kali ini Sun Yang dan kawan-kawan hanya bisa membawa pulang 26 emas. 
 
Kejutan paling besar untuk China terjadi di cabang olahraga senam. Jika empat tahun lalu cabang ini bisa membawa lima emas, maka China sama sekali tak berkutik dengan nol emas di Rio De Janeiro. 
 
Hal sama juga terjadi pada renang yang hanya bisa membawa pulang satu emas lewat Sun Yang, sementara pada empat tahun lalu merebut lima emas. Bulutangkis yang menjadi nomor andalan China pun tak mampu mengulangi prestasi sapu bersih pada lima nomor yang sukses mereka torehkan di London. 
 
China hanya mendapatkan dua emas dari Chen Long (tunggal putra) dan Fu Haifeng/Zhang Nan (tunggal putra). 
 
Kontras dengan China, Jepang yang bersiap menjadi tuan rumah Olimpiade selanjutnya mulai menunjukkan peningkatan berarti. Mereka mampu menambah lima medali emas, dari semula tujuh emas pada 2012 menjadi 12 emas.
 
Selain dari cabang olahraga bulutangkis lewat ganda putri, Jepang juga membuat kejutan dengan mendapatkan dua emas dari tim senam putra. 
 
Sementara itu di level Asia Tenggara, Thailand mulai memetik buah dari mengalirnya dana dari perusahaan listrik Thailand untuk pusat pelatihan angkat besi. Dua lifter mereka, Sopita Tanasa (21 tahun) dan Sukanya Srisurat (21), mendapatkan medali emas dari nomor 48KG dan 58KG. 
 
Indonesia menjadi negara Asia Tenggara tersukses kedua dengan torehan satu emas dan dua perak dan mengakhiri Olimpiade di nomor 46. (max/cnn)
 


Berita Lainnya

Index
Galeri