Kampung Sendiri Terbakar, Dishut Malah Studi Banding ke Afrika, Apa Kata Gubri?

Kampung Sendiri Terbakar, Dishut Malah Studi Banding ke Afrika, Apa Kata Gubri?
Ilustrasi
PEKANBARU -  Dinas Kehutanan Provinsi Riau melaksanakan studi banding terkait lahan gambut ke negara di Afrika, meskipun kondisi di provinsi sendiri mengalami kebakaran hutan dan lahan yang terus meluas.
 
"Dishut ke Afrika diundang dan dibiayai oleh organisasi, sebelum pergi sudah minta izin. Saya sudah tanya serapan anggarannya berapa dan didengar oleh sekretaris daerah dan lain-lain. Katanya sudah diatas rata-rata. Sudahlah saya bilang, silakan berangkat," kata Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman di Pekanbaru, Jumat (19/8/2016).
 
Terkait masih meluasnya karhutla di Provinsi Riau, Pria yang akrab disapa Andi Rachman ini mengatakan hal itu dikerjakan Badan Penanggulangan Bencana Daerah. Selain itu juga masih ada Badan Lingkungan Hidup yang akan bekerja. "Ini ke Afrika kan termasuk masalah gambut," imbuh gubernur.
 
Sebelumnya Gubernur Riau menyatakan akan menghemat biaya perjalanan dinas ke luar kota. Bagi satuan kerja perangkat daerah yang serapan anggarannya rendah bahkan dilarang pergi. Namun Dishut seperti yang disampaikan memiliki serapan tinggi sehingga dibolehkan meninggalkan Riau.
 
Sementara kebakaran hutan terus meluas pada periode akhir Juli hingga pertengahan Agustus. Pada pekan kedua Agustus bahkan sampai menyentuh angka 346 titik panas di Riau. Kinerja pemerintah dituntut untuk menjaga agar Riau tidak berasap lagi.
 
Namun beberapa waktu lalu kinerja pemerintah seperti Dishut Riau mendapat kritikan dari Korem 031/Wirabima yang tergabung dalam satuan tugas karhutla. 
 
Kepala Staf Korem 031/Wirabima, Kolonel Czi I Nyoman Parwata memberi kritikan ditujukan kepada instansi seperti Dinas Kehutanan dan Dinas Perkebunan Riau, yang dinilainya lebih suka menggelar pelatihan di hotel ketimbang berkontribusi langsung secara nyata memadamkan kebakaran lahan gambut. (max/ant)
 


Berita Lainnya

Index
Galeri