Kreativitas Santriwati PMT Prof. DR. Hamka Kian Terasah

Kreativitas Santriwati PMT Prof. DR. Hamka Kian Terasah
Satriwati PMT Prof. DR. Hamka foto bersama. (Foto: Yusrina Sri)
PADANG PARIAMAN - Sudah lima tahun Pondok Modern Terpadu (PMT) Prof. DR. Hamka diramaikan dengan keberadaan santriwati sebagai penuntut ilmu, yang tahun-tahun sebelumnya hanya dipenuhi oleh para santri saja. Kehadiran mereka tentu membawa warna tersendiri pada lingkungan Pesantren. Salah satunya dengan kreativitas mereka yang patut diperhitungkan.
 
Demikian pandangan Hasna Desi Arepa, Kepala Asrama Putri yang diberi nama Mansur Malik. Saat ini Asrama Mansur Malik 1, 2, dan 3 dihuni oleh santriwati SMP dari kelas tujuh hingga sembilan, dan tak jauh dari sana, Asrama Mansur Malik 4 dan 5 ditempati oleh santriwati SMA kelas sepuluh dan sebelas.
 
Mereka tidak hanya menunjukkan perhatian besar terhadap dunia akademik, tutur Hasna, namun juga dengan kegiatan nonakademik. Hal itu tampak pada tingkat kreativitas mereka yang tinggi dalam mengikuti kegiatan Pekan Olahraga dan Seni Santri Hamka (POSH) yang dimulai sejak hari Sabtu (23/7/2016) beberapa pekan lalu. Berbagai macam lomba diadakan di antaranya lomba kreasi majalah dinding.
 
“Mereka bahkan mendesain majalah dinding yang berbentuk burung garuda, sebuah kreasi yang tak sederhana,” ujar Dwi Yulina Putri, wali kamar di Asrama Putri Mansur Malik 4. Majalah dinding yang bertemakan kemerdekaan itu mereka isi dengan cerita pendek, puisi, artikel, info, dan berbagai karikatur unik. Semua itu untuk diikutsertakan dalam lomba kreasi mading yang menjadi salah satu lomba di kegiatan POSH. “Menang bukanlah hal terpenting, kreativitaslah yang patut disorot dan diacungi jempol. Mereka tampil beda!” imbuhnya lagi.
 
POSH kian semarak karena disusul dengan lomba-lomba peringatan 17 Agustus yang diadakan di lapangan asrama putri. Seluruh santriwati turut serta, bahkan tak tanggung-tanggung para ustazah yang menjadi pembina mereka pun ikut membaur dalam Lomba Pacu Karung, Cari Koin dalam Tepung, Tarik Tambang, Balon Naga, Kursi Panas, dan Lomba Makan Kerupuk. 
 
Kreativitas mereka tak hanya sampai di situ. Pada Kamis (18/8/2016), pesantren yang beralamat di Jalan Raya Padang-Bukittinggi km. 28 Pasar Usang, Padang Pariaman ini turut memeriahkan acara perayaan HUT RI yang ke-71 dengan menyelenggarakan pawai. Para santriwati Hamka menjadi sorotan mata. Mereka berpakaian, berhias, dan memakai atribut-atribut yang mudah diperoleh seperti bedak beras, kain panjang, celak, baju kebaya, kain sarung, topi pantai, dan sebagainya. Mereka berlakon layaknya tentara, anak kuliahan, nyonya menir, dokter, orang kaya, penjual jamu, pengantin wanita, ninja, bahkan yang spektakulernya adalah pocong. Mereka tampil menyeramkan dengan balutan kain putih yang diikat tali bagian atas kepalanya, muka putih berbedak tebal, dan lingkar mata hitam. Hal itu jelas-jelas menarik minat penonton.
 
Hayatu Rodiah, guru sekaligus wali kamar Asrama Putri Mansur Malik 5 berkomentar, “Kreasi gila-gilaan dari para santriwati memang selalu sukses menarik minat penonton. Begitu juga kali ini. Perlengkapan sederhana, waktu yang sedikit, namun hasil yang memuaskan.” Walau terbilang baru lima generasi santriwati yang menuntut ilmu di pesantren ini, namun mereka tak kalah saing dengan para santri, begitu pendapat ustazah yang telah mengabdi di sana sejak tahun 2014 silam.
 
“Kami senantiasa mengupayakan agar segala kreativitas, minat, bakat, dan talenta para santriwati bisa terwadahi dan tersalurkan dengan baik,” ungkap Hasna. “Baik melalui POSH yang memang merupakan kegiatan tahunan pesantren, maupun melalui kegiatan-kegiatan lainnya yang memang diperuntukkan khusus untuk santriwati,” tutupnya. *
 
Laporan: Yusrina Sri (Bergiat di Rumahkayu Indonesia)
 


Berita Lainnya

Index
Galeri