Ups! Ribuan Dosen Tak Lulus Sertifikasi Kemristekdikti karena Ketahuan Nyontek

Ups! Ribuan Dosen Tak Lulus Sertifikasi Kemristekdikti karena Ketahuan Nyontek
Sidang kelulusan sertifikasi dosen. (dtc)
JAKARTA - Sebanyak 1.580 dosen dari sejumlah perguruan tinggi di Indonesia dinyatakan tidak lulus program sertifikasi dosen tahap pertama yang diselenggarakan Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti).
 
Dari jumlah yang tidak lulus tersebut, sekitar 20 persen di antaranya ditemukan mencontek jawaban dosen yang telah lulus sebelumnya. Jumlah dosen yang mengikuti sertifikasi tahap I sebanyak 4.512 dosen, dan 2.932 orang dinyatakan lulus.
 
“Cukup banyak yang mencontek, mereka copy-paste jawaban yang lulus itu sampai 20 persen,” ujar Direktur Jenderal Sumber Daya Iptek dan Pendidikan Tinggi Kemristekdikti Ali Ghufron Mukti seperti dilansir CNNIndonesia.com, Minggu (14/8/2016).
 
Menurut Ghufron, jawaban yang dicontek tersebut adalah pada bagian deskripsi diri dengan harapan bisa ikut lulus juga. Padahal tim sertifikasi memberi perhatian lebih pada keaslian deskripsi diri tersebut.
 
"Dosen kita lihat ada yang lulus langsung mencontek. Padahal harus dihindari dan diperingatkan. Menurut saya, besok di situs harus diperingatkan kalau 'copas' dijamin tak lulus," tuturnya.
 
Banyak dosen yang tak lulus sertifikasi tersebut, lanjut Ghufron, merugikan keuangan negara karena pemerintah menganggarkan dana sebesar Rp800.000 untuk tiap dosen yang melaksanakan uji kompetensi dan sertifikasi.
 
"Ini sangat merugikan, kami akan memikirkan bagaimana mekanismenya agar para dosen yang tak lulus bisa lulus. Tentu harus melalui serangkaian tes lagi," kata Ghufron.
 
Seorang Tim Data Sertifikasi Dosen Nasional Sugianto mengatakan, deskripsi diri merupakan tulisan mengenai diri sang dosen, bagaimana rencana dia di masa yang akan datang. “Tulisannya naratif,” ujar Sugianto, dikutip dari Antara.
 
Menurut Sugianto, kebiasaan menyontek oleh dosen dalam mengerjakan deskripsi diri juga terjadi tahun lalu dengan jumlah sebanyak 27 persen dari jumlah dosen yang tidak lulus sertifikasi.
 
“Kami berharap semakin banyak dosen yang memperhatikan keaslian dari deskripsi diri di masa mendatang,” ujarnya.
 
Pada Sabtu lalu (13/8), dilakukan Sidang Kelulusan Sertifikasi Pendidik untuk Dosen (Serdos) Tahap I tahun 2016 di Yogyakarta. (max/cnn)
 


Berita Lainnya

Index
Galeri