45 Ribu Militan Sudah Dibasmi, Pentagon Klaim Militan ISIS Tinggal 15 Ribu Orang

45 Ribu Militan Sudah Dibasmi, Pentagon Klaim Militan ISIS Tinggal 15 Ribu Orang
Ilustrasi
JAKARTA - Komandan tinggi Amerika Serikat mengklaim kampanye militer di Irak dan Suriah berhasil menewaskan 45 ribu militan ISIS di medang perang. Kini, pejuang ISIS diperkirakan berjumlah sedikitnya 15 ribu orang. 
 
Letnan Jenderal Sean MacFarland menyatakan sulit untuk menentukan jumlah pejuang ISIS dengan akurat. Perkiraan sebelumnya menyebutkan jumlah pejuang ISIS berkisar antara 19 ribu hingga 25 ribu orang, namun kini menyusut menjadi 15 ribu hingga 20 ribu orang. 
 
Tak hanya soal jumlah, MacFarland juga menyatakan kualitas pejuang ISIS ikut merosot. "Musuh mundur di berbagai lini," ujarnya, dikutip dari The Guardian, Kamis (11/8/2016). 
 
MacFarland memaparkan bahwa pasukan lokal yang didukung AS di Irak dan Suriah berhasil merebut sejumlah wilayah di kedua negara itu. Selain itu, aliran tentara asing ke Irak dan Suriah telah menurun dan banyak pejuang yang tak terlatih dan tak berpengalaman dipaksa turut bertempur di medan perang. 
 
"Yang saya tahu adalah ketika kami pergi ke suatu tempat [di Irak dan Suriah], lebih mudah untuk pergi ke sana sekarang ketimbang setahun yang lalu. Dan musuh tidak meluncurkan serangan sebanyak dulu," katanya dalam paparan media di Pentagon. 
 
Sementara itu, MacFarland mengungkapkan bahwa Pasukan Demokratik Suriah dalam beberapa pekan ke depan akan dapat mengalahkan ISIS di Manbij, Suriah. Sebagian besar kota itu, kata MacFarland, sudah berada di tangan SDF dan kantong-kantong perlawanan musuh menyusut setiap hari.
 
"Saya rasa tidak akan lama lagi operasi itu dapat diselesaikan, dan ini akan menjadi pukulan telak bagi musuh," katannya, sembari menambahkan bahwa masih banyak pejuang asing yang meluncurkan perlawanan. 
 
MacFarland menyatakan pasukan Irak berada dalam posisi untuk mulai merebut kembali kota Mosul, tetapi pangkalan udara Qayyarah di Irak utara masih harus diperbaiki sehingga dapat digunakan sebagai basis untuk merebut kembali Mosul.
 
Presiden Barack Obama menyetujui penempatan 560 pasukan AS tambahan ke Irak untuk membantu mengubah pangkalan udara menjadi area pertempuran yang akan menggulingkan ISIS dari Mosul. Kelompok ini telah menguasai Mosul sejak Juni 2014. 
 
Pasukan AS yang akan dikirim ke Irak meliputi teknisi, personel logistik, pasukan keamanan dan petugas komunikasi. Beberapa tim pasukan AS terlihat lalu-lalang di pangkalan itu untuk mengevaluasi perbaikan. Namun para pejabat mengungkapkan bahwa sebagian besar pasukan AS belum tiba di pangkalan itu. 
 
MacFarland memperingatkan bahwa meski berhasil dipukul mundur dari sejumlah wilayah di Irak dan Suriah, ISIS akan terus menjadi ancaman.
 
"Keberhasilan militer di Irak dan Suriah tidak akan berarti Daesh akan berakhir," katanya, menggunakan istilah Arab untuk menyebut ISIS. 
 
"Kami memperkirakan musuh akan beradaptasi terhadap hal ini, dan berubah menjadi kekuatan pemberontak yang sebenarnya dan organisasi teroris yang mampu meluncurkan serangan mengerikan seperti pada 3 Juli lalu di Bahghdad dan serangan lainnya di dunia," ujar MacFarland. (max/cnn)
 


Berita Lainnya

Index
Galeri