67 Guru SD Bengkalis Diperkuat Kompetensinya Menuju Sekolah Ramah Inklusi

67 Guru SD Bengkalis Diperkuat Kompetensinya Menuju Sekolah Ramah Inklusi
Dinas Pendidikan Kabupaten Bengkalis menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Peningkatan Kompetensi Guru

BENGKALIS — Dalam upaya meningkatkan kualitas layanan pendidikan dasar yang lebih adil dan berpihak pada semua murid, Dinas Pendidikan Kabupaten Bengkalis menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Peningkatan Kompetensi Guru Sekolah Dasar tentang Pendidikan Inklusif. Kegiatan ini berlangsung Senin, (8/12/25) di Pantai Marina Hotel dan diikuti antusias puluhan guru dari sembilan kecamatan.

Pendidikan inklusif kini menjadi pilar penting dalam sistem pendidikan nasional. Kebijakan ini menekankan bahwa setiap anak, termasuk anak berkebutuhan khusus, memiliki hak yang sama untuk belajar di sekolah reguler. Untuk itulah bimtek ini diselenggarakan—agar guru siap mengelola keberagaman siswa di kelas dan mampu memberikan layanan belajar yang setara.

Bimtek ini merupakan bagian dari Program Kerja Dinas Pendidikan Tahun Ajaran 2024/2025, serta diperkuat melalui Surat Keputusan Sekretaris Daerah Kabupaten Bengkalis tentang pembentukan panitia pelaksana fasilitasi komunitas belajar pendidik dan tenaga kependidikan. Dukungan regulasi ini menjadi pijakan penting bagi terlaksananya peningkatan kapasitas guru secara berkelanjutan.

Sebanyak 67 guru SD hadir sebagai peserta, mewakili Kecamatan Bengkalis, Bantan, Bukit Batu, Siak Kecil, Mandau, Bathin Solapan, Pinggir, Rupat, dan Rupat Utara. Keikutsertaan guru dari beragam wilayah ini menjadi bukti bahwa pendidikan inklusif kini menjadi kebutuhan di seluruh satuan pendidikan.

Para peserta mendapatkan materi seputar konsep dasar pendidikan inklusif, strategi pembelajaran berdiferensiasi, adaptasi kurikulum, serta identifikasi awal kebutuhan khusus siswa. Mereka juga dilatih menyusun Program Pembelajaran Individual (PPI), yang menjadi instrumen penting dalam merancang layanan belajar yang sesuai kebutuhan setiap anak.

Selain materi inti, peserta juga diajak berbagi pengalaman dan praktik baik (best practices) dari sekolah masing-masing. Diskusi intens ini menghasilkan jejaring antar-guru yang dapat menjadi komunitas belajar berkelanjutan dalam mendukung implementasi pendidikan inklusif di Bengkalis.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bengkalis yang diwakili Kabid Sekolah Dasar (SD) Dirhamsyah menyampaikan bahwa guru memiliki peran strategis dalam menciptakan lingkungan belajar yang ramah bagi semua murid. “Pendidikan inklusif bukan hanya program, tetapi komitmen moral. Ketika guru memahami keberagaman, maka sekolah akan tumbuh menjadi ruang aman bagi seluruh anak,” ujarnya.

Dirhamsyah juga menegaskan bahwa pemerintah daerah terus berupaya memastikan setiap sekolah mampu memberikan layanan inklusif yang memadai. Menurutnya, bimtek seperti ini penting untuk memperkuat kompetensi dan rasa percaya diri guru dalam menghadapi tantangan di ruang kelas.

Kegiatan bimtek ini sepenuhnya dibiayai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Bengkalis tahun 2025 melalui Dinas Pendidikan. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam mendukung kualitas pendidikan yang lebih inklusif dan berkeadilan.

Dengan berakhirnya kegiatan, para guru diharapkan mampu menerapkan ilmu yang diperoleh dalam pembelajaran sehari-hari. Bimtek ini tidak hanya menambah pengetahuan, tetapi juga menguatkan kesadaran bahwa setiap anak berhak mendapatkan kesempatan belajar yang sama. Melalui langkah ini, Bengkalis bergerak semakin dekat menuju sekolah dasar ramah inklusi yang sesungguhnya.

 

#Kabupaten Bengkalis

Index

Berita Lainnya

Index
Galeri