RENGAT - Sebanyak 18 orang anak petani kelapa sawit di Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) berhasil mendapatkan beasiswa kuliah di dua universitas di pulau Jawa. 13 orang lulus di Institut Pertanian Jogjakarta, lima orang lainnya lulus di Politeknik Kelapa Sawit Bekasi, Jawa Barat.
Beasiswa ini adalah program Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) kelapa sawit bekerjasama dengan Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo).
“Tahun 2016 ini, ada 18 orang dari 33 anak petani di Inhu, yang lulus dalam seleksi beasiswa BPDP, yang lulus ini masuk dalam sejumlah 200 orang anak petani sawit yang mendapat beasiswa secara nasional,” ujar Ketua DPD Apkasindo Kabupaten Inhu, Emi Rosyadi SP, Rabu (3/8/2016).
Kata Emi, pengumuman kelulusan ini dikeluarkan Minggu (31/7/2016). Kemudian selanjutnya 18 orang yang lulus tersebut akan diberangkatkan ke Instiper Jogja dan Politeknik Kelapa Sawit Bekasi pada Sabtu (13/8/2016) mendatang.Seluruh yang lulus pelatihan teknis kebun kelapa sawit setara Diploma 1.
Selain mendapatkan pendidikan gratis, para peserta pendidikan juga mendapatkan bantuan biaya hidup selama kuliah.Setiap yang mendapat beasiswa dari BPDP di Politeknik Kelapa Sawit Bekasi mendapatkan bantuan biaya hidup sebesar Rp 1.200.000 per bulan, sedangkan yang di Instiper Jogja sebesar Rp 900.000 per bulan.
“Beasiswa dan bantuan biaya hidup selama pendidikan ini tertuang dalam perjanjian program beasiswa antara BPDP dengan Politeknik Kepala Sawit Bekasi dan Instiper Jogja. Perjanjian itu berlaku selama mengikuti pelatihan teknis kebun kelapa sawit setara Diploma 1 di dua universitas tesebut,” jelasnya.
Masih menurut Emi, nantinya apabila 18 orang anak petani sawit yang mendapat beasiswa ini telah menyelesaikan pendidikannya dalam jangka waktu pelatihan, maka akan dikerjakan pada kelompok tani dan koperasi yang ada di bawah binaan Apkasindo.
“Selain kuliah atau mengikuti pelatihan teknis kelapa sawit, mereka sudah termasuk dinas kerja di Apkasindo, jadi kami harapkan peserta yang lulus ini dapat menyelesaikan pendidikannya agar nantinya ilmu yang didapat bisa diaplikasikan kepada petani kelapa sawit di Inhu,” sebut Emi. (max/mcr)
