BNPB Lakukan Operasi Modifikasi Cuaca untuk Atasi Karhutla di Riau

BNPB Lakukan Operasi Modifikasi Cuaca untuk Atasi Karhutla di Riau
Kebakaran lahan di Desa Karya Indah, Kabupaten Kampar beberapa waktu lalu

PEKANBARU - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memulai Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) untuk mempercepat proses pemadaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Provinsi Riau. Operasi ini berlangsung selama tujuh hari, mulai Senin, 21 Juli hingga Minggu, 27 Juli 2025, dan dapat diperpanjang sesuai dengan kondisi di lapangan.

“Operasi ini kami lakukan untuk mempercepat proses pemadaman karhutla dengan cara mempercepat turunnya hujan buatan,” ujar Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Ph.D., Senin (21/7/2025).

Satu unit pesawat Cessna PK-SNL (C 208 B) telah diberangkatkan dari Bandara Pondok Cabe, Pamulang, Banten, menuju Pekanbaru pada Minggu (20/7), dan dijadwalkan tiba pukul 14.30 WIB.

Operasi dilakukan dengan menaburkan bahan semai seperti natrium klorida (NaCl) atau garam dapur ke dalam awan potensial agar awan dapat mengandung cukup uap air dan menurunkan hujan di lokasi titik api.

Selain itu, BNPB juga menggunakan kalsium oksida (CaO) atau kapur tohor untuk membantu mengurai partikel asap dan gas hasil kebakaran, khususnya saat asap tebal menghambat proses pembentukan awan.

“Setelah udara kembali bersih, penyemaian garam akan dilakukan guna memicu hujan,” jelas Abdul Muhari.

Ia menegaskan bahwa OMC di Riau berbeda dengan operasi serupa yang dilakukan di wilayah Jabodetabek.

“Di Jabodetabek, OMC bertujuan menahan curah hujan agar tidak memperparah banjir. Namun di Riau, justru sebaliknya, kami berupaya memicu hujan di lokasi titik api,” pungkasnya.


Berita Lainnya

Index
Galeri