PEKANBARU - Provinsi Riau kembali menjadi wilayah dengan jumlah titik panas (hotspot) terbanyak di Pulau Sumatera. Berdasarkan data citra satelit pada Sabtu, 19 Juli 2025, terpantau 586 hotspot tersebar di berbagai kabupaten dan kota di Riau.
Forecaster on Duty BMKG Stasiun Pekanbaru, Anggun R, menyatakan bahwa dari total 1.208 hotspot di Sumatera, hampir setengahnya berada di wilayah Riau.
“Sebagian besar titik panas terdeteksi di Kabupaten Rokan Hilir sebanyak 354 titik,” ujar Anggun, Sabtu pagi.
Kabupaten Rokan Hulu menyusul dengan 142 titik, kemudian Siak 17 titik, Bengkalis dan Kota Dumai masing-masing 15 titik, Kuantan Singingi 4 titik, Kepulauan Meranti 2 titik, dan Indragiri Hulu 1 titik.
Dari total hotspot tersebut, 19 titik memiliki tingkat kepercayaan tinggi dan 34 titik kepercayaan sedang, yang mengindikasikan kemungkinan kuat terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
“BMKG terus memantau perkembangan cuaca dan kondisi atmosfer. Cuaca panas, kering, serta angin yang berhembus cukup kencang dapat mempercepat penyebaran api di lahan terbuka,” jelas Anggun.
Selain Riau, provinsi lain di Sumatera yang mencatatkan jumlah hotspot tinggi antara lain Sumatera Utara (300 titik), Sumatera Barat (193 titik), dan Sumatera Selatan (67 titik). Adapun Aceh mencatat 37 titik, Jambi 53 titik, Bangka Belitung 55 titik, Bengkulu 11 titik, Kepulauan Riau 4 titik, dan Lampung 2 titik.
Peningkatan jumlah hotspot ini menjadi perhatian serius di tengah puncak musim kemarau. BMKG mengimbau masyarakat agar tidak melakukan pembakaran lahan, terutama di kawasan rawan terbakar.

