Gagal Diselundupkan, Happy Five Ditemukan di Dalam Bungkus Roti di Lapas Pekanbaru

Gagal Diselundupkan, Happy Five Ditemukan di Dalam Bungkus Roti di Lapas Pekanbaru
Foto barang bukti narkoba

PEKANBARU - Upaya penyelundupan narkoba ke dalam Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Pekanbaru kembali digagalkan. Seorang pengunjung berinisial YL kedapatan menyembunyikan 20 butir pil yang diduga narkoba jenis Happy Five di dalam bungkus roti kering, Senin (7/7/2025).

Kepala Kesatuan Pengamanan Lapas (KPLP) Kelas IIA Pekanbaru, Pebri Sadam, menjelaskan bahwa penyelundupan itu terungkap saat petugas Pintu Utama (P2U) melakukan pemeriksaan rutin terhadap barang titipan dari pengunjung.

"YL datang setelah melakukan kunjungan tatap muka dan menitipkan satu kantong plastik berisi empat bungkus roti kering. Saat diperiksa, salah satu bungkus roti ternyata berisi 20 butir pil yang diduga Happy Five," ujar Pebri.

Awalnya, YL mengaku bahwa titipan tersebut untuk warga binaan berinisial MRP. Namun, hasil pemeriksaan lebih lanjut mengungkap bahwa paket tersebut sebenarnya ditujukan kepada narapidana berinisial GH.

Seluruh barang bukti, warga binaan yang diduga terlibat, serta pengunjung bersangkutan kini telah diamankan. Kasus ini telah diserahkan kepada Satuan Reserse Narkoba Polresta Pekanbaru untuk proses hukum lebih lanjut.

Kepala Lapas Kelas IIA Pekanbaru, Erwin Fransiskus Simangunsong, menegaskan bahwa keberhasilan ini mencerminkan komitmen jajarannya dalam memberantas peredaran narkoba di dalam lapas.

"Ini bukti nyata bahwa kami tidak main-main. Pengawasan terus kami perketat, termasuk pemeriksaan setiap barang yang masuk. Modus penyelundupan kini semakin beragam, bahkan melibatkan anak-anak untuk mengelabui petugas," tegas Erwin.

Ia menambahkan, penggagalan ini merupakan bagian dari pelaksanaan 13 Program Akselerasi Pemasyarakatan yang digagas Kementerian Hukum dan HAM, khususnya pada poin pemberantasan narkoba di lapas.

"Kami selalu tekankan kepada seluruh petugas untuk bekerja cermat dan teliti. Ketelitian adalah kunci utama dalam menggagalkan modus-modus baru seperti ini," pungkas Erwin.


Berita Lainnya

Index
Galeri