PEKANBARU - Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau melalui Tim Kerja Kerumutan Tengah mengambil langkah cepat menangani konflik antara manusia dan harimau sumatra (HS) yang meresahkan warga Desa Griya Mukti Jaya, Kecamatan Teluk Belengkong, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil).
Pada Sabtu, 31 Mei 2025, tim memasang box trap (perangkap besi) di lokasi kejadian, menyusul laporan serangan harimau terhadap seekor kambing milik warga. Kegiatan ini melibatkan kerja sama antara BBKSDA Riau, kepala desa, Bhabinkamtibmas, dan masyarakat setempat.
“Pemasangan box trap ini merupakan langkah mitigasi cepat untuk mencegah konflik lanjutan yang dapat membahayakan warga maupun harimau sumatra itu sendiri,” ujar Kepala BBKSDA Riau, Supartono, dalam laporan tertulis, Minggu (1/6/2025).

Proses pemasangan perangkap dimulai pukul 10.30 WIB dan selesai sekitar pukul 12.30 WIB. Karena ukuran box trap terbatas, tim juga membangun kandang umpan tambahan dari kayu bulat dan papan guna menarik harimau tanpa mengganggu area tangkap utama.
Umpan berupa kambing berukuran sedang disediakan oleh warga yang bersedia membantu. Tim juga memasang kamera jebak (camera trap) untuk memantau pergerakan harimau di sekitar lokasi.
Usai pemasangan, tim kembali ke pos untuk menunggu hasil pemantauan dari kamera.
Supartono menegaskan, koordinasi dengan aparat desa dan warga terus dilakukan agar tetap waspada dan tidak mengambil tindakan yang membahayakan diri maupun satwa.
“Kami mengimbau masyarakat tetap tenang dan segera melapor jika melihat tanda-tanda keberadaan harimau. Tim kami terus memantau kondisi di lapangan dan akan menindaklanjuti sesuai prosedur konservasi,” tutupnya.

