Dumai - Setelah banjir berlalu, Provinsi Riau kini menghadapi ancaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Dalam sepekan terakhir, titik api mulai bermunculan di Kota Dumai, menandai awal musim kemarau yang berpotensi memperburuk kondisi.
Kepala Manggala Agni Sumatera V/Dumai, Ismail Hasibuan, mengonfirmasi bahwa kebakaran terjadi di lahan gambut Kelurahan Teluk Makmur, Kecamatan Medang Kampai. Api melahap lahan kosong serta perkebunan sawit yang baru ditanam.
"Saat ini tim gabungan masih berusaha memadamkan api. Petugas yang dikerahkan terdiri dari Manggala Agni, TNI, Polri, BPBD, serta masyarakat peduli api (MPA)," ujar Ismail, Selasa (11/2/2025).
Ismail memperkirakan luas lahan yang terbakar mencapai 2 hingga 3 hektare. Kebakaran telah berlangsung selama tiga hari, dan meskipun api di permukaan berhasil dipadamkan, bara dalam lapisan gambut masih menyala, menghasilkan asap tebal.
"Pemadaman di permukaan sudah berhasil, tapi api dalam gambut masih ada. Kedalaman gambut di lokasi sekitar 3 meter, sehingga membutuhkan waktu dan upaya ekstra untuk memastikan api benar-benar padam," jelasnya.
Untuk mengatasi kebakaran ini, satu regu Manggala Agni telah dikerahkan dengan mesin pompa air. Tim gabungan menerapkan strategi pemadaman berpencar guna mengepung titik api agar tidak meluas.
"Tim terus bekerja keras agar api tidak merembet ke lahan lainnya," tambah Ismail.
Kebakaran lahan gambut menjadi ancaman tahunan di Riau, terutama saat memasuki musim kemarau. Pemerintah dan masyarakat diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan serta mencegah aktivitas yang berpotensi memicu kebakaran hutan dan lahan.