Pekanbaru - Sejumlah daerah di pesisir Riau diduga menjadi tempat pengiriman Pekerja Migran Indonesia (PMI) secara ilegal. Balai Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Riau mengidentifikasi empat wilayah utama yang kerap dijadikan jalur keberangkatan ilegal.
“Kami sudah melakukan penelusuran di beberapa daerah di semenanjung Riau yang berdekatan dengan Malaysia, yang diduga menjadi tempat pengiriman PMI secara ilegal. Daerah tersebut meliputi Medang Kampai (Kota Dumai), Rupat (Bengkalis), pesisir Indragiri Hilir, dan Bagan Siapiapi (Rokan Hilir),” ujar Kepala BP3MI Riau, Fanny Wahyu Kurniawan.
Untuk meminimalisir praktik tersebut, BP3MI Riau telah berkoordinasi dengan Kepolisian, TNI, Imigrasi, serta pemerintah daerah setempat.
“Tentu kami tidak bekerja sendiri. Dukungan dari berbagai pihak dan masyarakat sangat dibutuhkan untuk mengidentifikasi keberadaan penampungan ilegal. Masalah pekerja migran ini bukan hanya tanggung jawab BP3MI, tetapi memerlukan kerja sama semua pihak dan stakeholder terkait,” jelasnya.
Fanny juga menyoroti tingginya angka deportasi PMI dari Malaysia dalam beberapa waktu terakhir, yang menurutnya disebabkan oleh maraknya keberangkatan secara tidak resmi.
“Banyak pekerja migran yang berangkat ke Malaysia dengan cara-cara tidak prosedural dan tanpa kelengkapan dokumen. Ada juga yang hanya berbekal paspor wisata, tetapi kemudian bekerja di sana. Padahal, bekerja di luar negeri tidak cukup hanya dengan paspor, tetapi harus dilengkapi dokumen resmi lainnya,” tambahnya.
Ia pun mengimbau masyarakat agar selalu menempuh jalur resmi jika ingin bekerja di luar negeri dan tidak tergoda oleh bujuk rayu oknum yang menjanjikan kemudahan proses keberangkatan.
“Jika ingin bekerja di luar negeri, patuhilah aturan, prosedur, dan undang-undang yang berlaku. Pastikan semua persyaratan sebagai pekerja migran terpenuhi. Yang paling utama, hindari oknum atau sindikat yang menawarkan pekerjaan ke luar negeri secara instan atau ilegal. Jika mengikuti aturan pemerintah, maka perlindungan bagi pekerja migran bisa dijamin 100 persen,” tegasnya.