Meresahkan, Warga Tembilahan Minta Pihak Terkait Tutup Aneka Zone

Meresahkan, Warga Tembilahan Minta Pihak Terkait Tutup Aneka Zone
Tokoh masyarakat jalan Gunung Daek menggelar rapat antar warga, Selasa (26/7/2016) malam. (hadi)
TEMBILAHAN - Masyarakat kota Tembilahan mulai gerah dengan beroprasinya wahanan permainan anak-anak yang terindikasi kuat unsur perjudiannya. Tokoh masyarakat jalan Gunung Daek menggelar rapat antar warga, Selasa (26/7/2016) malam.
 
Rapat yang diikuti sejumlah warga RT 06 RW 13 Gunung Daek, turut dihadiri Lurah Tembilahan Kota tersebut membahas dampak sosial yang ditimbulkan akibat permaian ketangkasan yang menurut warga bisa menimbulkan kerugian hingga ratusan juta perorangnya.
 
Menurut Wahyu warga setempat menceritakan awal mula berdirinya permainan ketangkasan atau Gelper di lingkungannya tersebut bermula saat salah seorang pengusaha permainan yang meminta izin dibukanya wahana permainan anak-anak.
 
"Tertulis disana usaha permainan anak-anak, tapi dengan janji apabila tidak sesuai akan kami evaluasi, apalagi apabila ada aduan dari masyarakat," cerita Wahyu.
 
Namun seiringnya waktu, beroprasinya permainan ketangkasan Aneka Zone tersebut warga mulai protes karena menurut penuturan warga setempat dikatakan Wahyu bukan ditujukan untuk permainan anak-anak dan lebih kuat ke hal yang negatif.
 
"Katanya permainan anak-anak, tapi di sana anak-anak tidak bisa masuk dengan suasana asap rokok yang mengebul," ujarnya.
 
Sementara itu, Abah Karno yang merupakan tokoh masyarakat setempat juga mengungkapkan kekesalannya, karena menurutnya dampak negatif yang ditembulkan beroprasinya Gelper di lingkungannya tersebut sangat dirasakannya.
 
"Anak saya kalah hingga ratusan juta, dan saya siap di barisan terdepan untuk menghentikan operasional Aneka Zone bila diperlukan," ucapnya dengan nada kesal.
 
Sementara itu, Lurah Tembilahan Kota, Rio Aditya Pratama mengatakan akan menyampaikan keluhan warga Gunung Daek tersebut ke kecamatan yang kemudian akan di proses oleh pihak terkait.
 
"Eksekusinya tetap pihak terkait, seperti Satpol PP, Badan Perizinan maupun Dinas Pariwista terkait hajat kita bersama," katanya.
 
Lanjutnya, ia akan tetap berpedoman kepada masyarakat dalam permasalahan ini. Dan ia berjanji akan mengupayakan yang dinginkan masyarakat yakni agar ditutupnya wahana anak-anak yang dianggap menyalahi perizinan awal. (Hadi)
 


Berita Lainnya

Index
Galeri