Pekanbaru - Layanan Bus Trans Metro Pekanbaru (TMP) hingga kini masih terhenti akibat kendala anggaran untuk pembelian Bahan Bakar Minyak (BBM).
Awal pekan ini menandai hari keempat tidak beroperasinya angkutan umum massal milik Pemerintah Kota Pekanbaru tersebut. Masalah serupa sebelumnya juga pernah terjadi, khususnya terkait anggaran untuk BBM.
Pada akhir tahun 2024 lalu, Bus TMP sempat berhenti beroperasi selama beberapa hari akibat tunggakan BBM yang mencapai ratusan juta rupiah. Situasi ini kembali menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat yang bergantung pada layanan transportasi ini.
"Hari ini belum jalan. Semoga besok sudah ada perintah jalan," kata Kepala UPT Trans Metro Pekanbaru, Sarwono, Senin (6/1/2025).
Dari informasi yang dihimpun, Bus TMP berhenti beroperasi karena belum ada anggaran untuk membeli BBM armada angkutan. Sementara itu, dari pihak SPBU juga belum ada yang mau melakukan kerjasama untuk memberikan BBM lebih dulu.
Sarwono juga membantah Bus TMP berhenti beroperasi karena masalah tunggakan BBM kepada pihak SPBU. Menurutnya, jika ada anggaran BBM maka Bus TMP bisa kembali beroperasi.
"Gak ada tunggakan sama SPBU," singkat Sarwono.
Ada sekitar 40 Bus TMP yang beroperasi melayani sejumlah koridor. Puluhan bus ini sudah berhenti beroperasi sejak, Jumat (3/1) kemarin. Belum ada kepastian kapan bus bisa beroperasi kembali.
Ia juga meminta maaf kepada masyarakat atas ketidaknyamanan ini. Pihaknya juga berupaya agar Bus TMP bisa kembali beroperasi melayani masyarakat Pekanbaru.
Sebelumnya, Pj Walikota Pekanbaru Roni Rakhmat mengatakan, dirinya sudah mendapat laporan terkait terhentinya operasional Bus TMP. Dirinya sudah memanggil Kepala Dinas Perhubungan Kota Pekanbaru terkait masalah ini.
Roni menyebut, operasional berhenti lantaran bus TMP tidak punya BBM untuk melayani para calon penumpang. Kondisi ini karena biaya untuk membayar BBM belum tersedia.
"Kami sudah memanggil kadis, maka harus ada upaya atau solusi dalam menanggulangi permasalahan ini," terang Roni Rakhmat.
Roni menuturkan, bahwa pengelola bus TMP meminta waktu seminggu untuk menuntaskan permasalahan ini.
Ia juga mengingatkan agar dinas teknis juga ikut membantu pengelola dalam menuntaskan masalah ini. Apalagi Bus TMP sudah beroperasi sejak, Jumat (3/1) kemarin.
"Mereka meminta waktu seminggu untuk menyelesaikan permasalahan ini, agar BBM tersedia untuk operasional bus TMP," pungkasnya.