Pekanbaru - Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru terus melakukan pembenahan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Daerah (RSD) Madani. Upaya ini mencakup optimalisasi pelayanan kepada masyarakat.
Fokus pembenahan meliputi peningkatan sumber daya manusia, penyediaan alat kesehatan, serta ketersediaan obat-obatan. Langkah ini dilakukan setelah diberhentikannya dr. Arnaldo Eka Putra dari jabatannya sebagai Direktur RSD Madani Pekanbaru.
"Kita lakukan pembenahan terus. Kita benahi dari sisi SDM, baik dari dukungan penunjang nya bahan medis habis pakai, obat-obatan ini kita lakukan pembenahan terus," kata Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, Ingot Ahmad Hutasuhut, Jumat (27/12/2024).
Menurutnya, salah satu fokus saat ini adalah terkait penataan Tenaga Harian Lepas (THL) yang bekerja di sana. Jumlah THL yang bekerja di rumah sakit milik pemerintah kota ini, mencapai 600 orang lebih.
Mereka bakal diseleksi kembali agar bisa efisien dan produktif. Apalagi masa kontrak ratusan THL ini berakhir pada Desember 2024. Pemerintah kota bakal menyeleksi kembali dan disesuaikan dengan kebutuhan yang ada.
"Desember ini habis kontrak nya. Jadi nanti per Januari lagi dari hasil seleksi kita," jelasnya.
Kemudian untuk assesment jabatan direktur RSD Madani Pekanbaru, Ingot belum bisa memastikan kapan akan dilakukan. Bisa saja penunjukan direktur defenitif dilakukan oleh walikota Pekanbaru terpilih.
Ia menambahkan, saat ini pemerintah kota sedang menata dan meningkatkan pelayanan RSD Madani Pekanbaru. Tata kelola rumah sakit juga telah dilakukan sejak Arnaldo Eka Putra diberhentikan sebagai Direktur RSD Madani Pekanbaru.
Dedy Khairul Ray saat ini ditunjuk sebagai Plt Direktur RSD Madani menggantikan Arnaldo Eka Putra. Dedy Khairul Ray merupakan Kepala Puskesmas Garuda yang berada di bawah naungan Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru.