Pekanbaru - Bus Trans Metro Pekanbaru (TMP) akhirnya kembali beroperasi melayani masyarakat mulai, Selasa (10/12/2024) pagi. Puluhan angkutan umum massal ini kembali memberikan layanan, pasca berhenti beroperasi selama 4 hari akibat tunggakan Bahan Bakar Minyak (BBM).
Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru telah membayar hutang BBM ke pihak SPBU. Suplai BBM kembali diberikan pihak SPBU ke Bus TMP sehingga bisa kembali beroperasi melayani masyarakat.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Pekanbaru, Yuliarso mengatakan, bahwa pada hari ini bus TMP kembali beroperasi seperti biasanya. Bus TMP sudah beroperasi melayani koridor yang ada.
"Kita pastikan hari ini bus TMP sudah melayani kembali warga di seluruh koridor yang ada," kata Yuliarso.
Menurutnya, tunggakan ini segera dibayarkan karena menjadi salah satu kegiatan prioritas pemerintah kota dalam melayani masyarakat. Apalagi sudah ada arahan langsung dari Pj Walikota Pekanbaru Roni Rakhmat.
Puluhan bus ini melayani delapan koridor yang ada di Pekanbaru. Koridor tersebut yakni Koridor 01 Pandau - Ramayana, Koridor 1A MPP - Bandara SSK II, Koridor 02 Terminal BRPS - Kulim dan Koridor 03 Awal Bros - UIN Panam.
Kemudian Koridor 4A Ramayana - Tangor, Koridor 4B MPP - BRPS, Koridor 4C MPP Kantor Tenayan dan Koridor 8A MPP - Unilak. Pengelola Bus TMP memastikan kondisi bus layak jalan melayani warga.
"Tunggakan sudah dibayarkan, jadi mulai pagi tadi sudah beroperasi kembali Bus TMP," tambah Kepala UPT Trans Metro Pekanbaru, Sarwono.
Ia menyebut, saat ini ada 38 Bus TMP yang beroperasi melayani sejumlah koridor. Angkutan umum massal ini beroperasi seperti biasanya, dan dipastikan tidak ada hambatan lagi.
Bus TMP mendadak berhenti beroperasi melayani penumpang sejak, Jumat (6/12). Kepala UPT Trans Metro Pekanbaru, Sarwono mengatakan bus berhenti beroperasi sementara lantaran tidak memiliki BBM. SPBU tidak lagi memberi suplai BBM karena tunggakan pembayaran.
Ia menuturkan, Bus TMP terpaksa harus berhenti sementara waktu hingga medapat suplai BBM. Sementara tunggakan BBM yang harus dibayarkan pihaknya mencapai Rp630 juta per akhir November 2024.
"Kami memohon maaf kepada masyarakat Pekanbaru atas ketidaknyamanan ini. Kami sudah berupaya semaksimal mungkin, tapi karena ada kendala keuangan Pemko," pungkasnya.