Penulis: Makmur HM
Miris bukan? Dari judulnya saja pasti sudah bikin para jomblo seluruh jagat maya keliyengan. Bahkan, saya sendiri sebelum lanjut nulis artikel ini sempat semaput. Gimana ndak? Lha ini diangkat berdasarkan kisah nyata. True story bahasa bekennya.
Menikah, memang merupakan satu fase hidup yang pasti bakal dilalui dalam menjalani hidup. Jomblo pun, sejomblo-jomblonya umat pasti akan mengalami fase itu. Percayalah! Bedanya, mungkin dia merasakannya di saat-saat terakhir. Ketika semua teman-temannya sudah berada di fase itu terlebih dahulu. Kecuali nasib berkata lain.
Jomblo, disadari atau tidak, dalam setiap obrolan saat nongkrong dengan teman-temannya, sama sekali tidak terganggu dengan pembahasan mengenai cewek/cowok inceran, pacar, mantan pacar bahkan TTM-an dari salah satu atau semua teman tongkrongannya. Beda halnya dengan pembicaraan mengenai pernikahan.
Percaya nggak percaya, ketika mendengar kata nikah, jomblo akan langsung mak jleb. Ia akan langsung merasa seolah berada di badai puting beliung dan suara musik cafe tempat dia nongkrong seperti halilintar yang menyambar di ubun-ubun.
Nah, kalau sudah begitu, apa yang harus kamu persiapkan?
Pertama, cari grup tongkrongan baru. Yang senasib denganmu. Tapi ingat, mencari yang baru bukan berarti meninggalkan yang lama. Kecuali kamu mau cari pacar baru. Kalo nggak ninggalin yang lama bakal berabe (pengecualian buat player sakti).
Kedua, Berbahagialah. Ini yang paling sulit. Ikut bahagia ketika temanmu berbahagia, sedangkan nasibmu njelei. Ini ibarat kamu minum kopi hitam yang teman-temanmu suka tapi kamu sebetulnya suka minum susu kental manis.
Ketiga, setelah teman-temanmu resmi menikah, kamu harus semakin lihai mengatur waktu. Sebab, pada saat itu mungkin waktu teman-temanmu sudah ada di genggaman istrinya. *