Buka Peringatan HLH Sedunia 2016 di Siak

Wapres Jusuf Kalla: Nasib Riau Tragis Akibat Kerusakan Lingkungan

Wapres Jusuf Kalla: Nasib Riau Tragis Akibat Kerusakan Lingkungan
Wapres Jusuf Kalla. (rtc)
SIAK - Peringatan Hari Lingkungan Hidup (HLH) Sedunia Tingkat Nasional 2016 di Kabupaten Siak, Provinsi Riau, Jumat (22/7/2016) sekitar pukul 09.55 WIB dibuka Wakil Presiden (Wapres) RI Jusuf Kalla. 
 
Turut hadir dalam kegiatan tersebut sejumlah menteri. Seperti Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, Menteri Dalam Negeri Tjahyo Kumolo, Menteri Riset dan Tehnolgi M Nasir dan Menteri Infomarsi dan Komunikasi Rudiantara. 
 
Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman dan tuan rumah Bupati Siak, Syamsuar berada di deretan kursi kehormatan bersama sejumlah gubernur dan bupati setanah air.
 
Dalam pidato yang disampaikan Wapres setelah menyerahkan penghargaan Adipura, Adiwiyata dan penghargaan lingkungan hidup lainnya, Wapres secara khusus memuji kearifan masyarakat Riau dalam melesatirkan lingkungan hidup. 
 
“Hari ini kita memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia di Riau, di Siak, daerah yang masyarakatnya paling paham bagaimana menciptakan lingkungan hidup yang lestari,” ujar Wapres yang disambut tepuk tangan hadirin. 
 
Meski demikian, Wapres juga mengingatkan agar pengelolaan sumber daya alam yang dimiliki Riau dengan seimbang. 
 
“Kalau kita lihat Riau dari pesawat terlihat semua kebun kelapa sawit. Kalau tidak dikelola dengan berkesinambungan, akan menimbulkan masalah serius,” ingatnya. 
 
Wapres juga menyebut, Riau merupakan salah satu daerah yang kondisinya tragis akibat pengelolaan sumber daya alam yang tidak seimbang. Ia berharap kondisi ini segera diakhiri. 
 
“Belakangan biaya yang harus kita keluarkan untuk memulihkan dan mengatasi kerusakan lingkungan jauh lebih besar dari hasil yang didapat. Tidak hanya itu, pengelolaan sumber daya alam yang tak seimbang menyebabkan banyak pengambil kebijakan yang tersangkut hukum,” ingatnya. 
 
Kemudian, Wapres berharap agar momen peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia ini, smeua pihak menyadari kekeliruan tersebut untuk menjadikan pengelolaan sumber daya alam yang lebih baik. 
 
Sempat disinggung juga oleh Wapres mengenai pengelolaan sampah. Agar dilakukan dengan baik. Tidak hanya menjamin kebersihan lingkungan, tetapi bisa dijadikan sumber energi baru. 
 
Wapres juga mengajak semua pihak menghindari kutukan lingkungan hidup. Menurutnya, banyak negara yang menjadi korban kutukan lingkungan. Terakhir, Wapres menutup pidatonya dengan dua pantun. 
 
“Dari Jakarta ke tanah Melayu yang elok, menikmati air mengalir di Sungai Siak, memberi hormat pada pejuang-pejuang kehidupan, semoga Allah memberi setimpal balasan."
 
“Sunggh menawan gadis yang cantik berhias bunga seroja, menarik hati perjaka perkasa, Kalpataru kebanggaan pejuang lingkungan, Adipura untuk kehidupan di kota yang nyaman.” (max/rtc)
 


Berita Lainnya

Index
Galeri