Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak di Riau Meningkat

Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak di Riau Meningkat
Ilustrasi

PEKANBARU - Kekerasan terhadap perempuan dan anak di provinsi Riau meningkat setiap tahun. Kasus kekerasan yang terjadi di Riau didominasi Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT).

"Tahun 2014 mencapai 361 kasus, tahun 2015 tercatat 475 kasus dan 2016 ini sampai bulan Juni sudah mencapai 290 kasus. Itu yang tercatat dan melaporkan. Bagaimana yang belum melaporkan kami yakin banyak. Tapi enggan dan malu melaporkan," ungkap Kepala BP3AKB Riau, Drs Hj Tengku Hidayati Effiza MM melalui Kepala Bidang Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera (KBKS), Ir Asniati, Kamis (21/7/2016) di Pekanbaru.

Dia menambahkan, pengaduan yang diterima BP3AKB provinsi Riau beragam, mulai pengaduan soal ekonomi sampai tindak KDRT. Kasus KDRT paling dominan yang melapor ke BP3AKB.

"Penanganan KDRT ini kompleks karna perlu penanganam dari berbagai sektor, salah satunya sektor psikologis," ujarnya.

Sementara, kata dia, BP3AKB juga memiliki keterbatasan anggaran. Ini juga yang membuat penanganan kekerasan perempuan dan anak di seluruh kabupaten/kota kurang maksimal.

"Kita memiliki keterbatasan. Anggaran untuk pengacara, psikolog, rohaniawan. Jadi penanganan belum optimal. Petugas sesuai profesi juga masih kekurangan di kabupaten/kota itu kita akui," imbuhnya. (das)


Berita Lainnya

Index
Galeri