Sekdako Pekanbaru Minta Tahun Ini Pasar Induk Segera Beroperasi

Sekdako Pekanbaru Minta Tahun Ini Pasar Induk Segera Beroperasi
Sekdako Pekanbaru, Indra Pomi Nasution

Pekanbaru - Sekretaris Daerah Kota (Sekdako) Pekanbaru Indra Pomi Nasution, meminta agar Pasar Induk segera beroperasi tahun ini. Para pedagang didorong untuk bisa segera menempati pasar yang baru dibangun tersebut.

Saat ini relokasi pedagang, dari tempat penampungan sementara di kawasan Terminal BRPS ke Pasar Induk belum kunjung dilakukan. Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru membentuk tim relokasi untuk mempercepat pemindahan pedagang.

Total ada 200 lebih pedagang yang masih bertahan di TPS Terminal BRPS saat ini. Pemerintah menargetkan agar relokasi pedagang ke bangunan pasar di Jalan Soekarno-Hatta, Kota Pekanbaru berlangsung tahun ini.

"Kita ingin segera dilakukan pemindahan, karena saat ini pedagang berjualan di kawasan terminal AKAP," kata Sekdako Pekanbaru Indra Pomi Nasution, Minggu (21/7).

Para pedagang saat ini masih memilih untuk berjualan di kawasan Terminal BRPS Kecamatan Payung Sekaki. Kondisi ini jelas mengganggu aktivitas di terminal bus tersebut.

Menurutnya, pengelola ingin pedagang segera mengosongkan kawasan itu. Ia menilai hal itu butuh sosialisasi agar pedagang bersedia pindah ke bangunan Pasar Induk.

Indra mengatakan bahwa saat ini baru tahap pembentukan tim relokasi pedagang ke pasar induk. Ia mendorong upaya pemindahan bisa berlangsung secara bertahap agar pasar induk bisa segera beroperasi.

Adanya pasar induk juga mempermudah upaya meningkatkan pengawasan ketersediaan bahan pangan. Nantinya pemerintah kota bisa melakukan kontrol bahan pangan yang masuk dan keluar dari kota ini.

"Bila pasar induk beroperasi tentu kita lebih mudah mengontrol arus masuk dan keluar komoditi pangan dari Kota Pekanbaru," terang Indra Pomi.

Ia menambahkan, bahwa rapat koordinasi relokasi pedagang ke Pasar Induk juga sudah dilakukan. Relokasi ini nantinya melibatkan banyak dinas dan instansi terkait.

"Proses pembangunan Pasar Induk saat ini sudah 95 persen," ulasnya.

Proses penempatan para pedagang juga dibentuk sekaligus untuk melakukan sosialisasi kepada para pedagang yang hendak direlokasi.

Supaya semua persiapan bisa dilakukan, bisa diawasi dengan baik, dan pedagang juga bisa mendapat tempat sebagaimana mestinya. 


Berita Lainnya

Index
Galeri