Pemerintah Resmi Larang MOS, Tapi PGRI Masih Anggap Penting Keterlibatan Siswa

Pemerintah Resmi Larang MOS, Tapi PGRI Masih Anggap Penting Keterlibatan Siswa
Ilustrasi.
JAKARTA - Pelaksana Tugas Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Unifah Rasidi menyatakan siswa tetap perlu dilibatkan dalam pelaksanaan masa orientasi siswa baru (MOS).
 
Pendapat ini berbeda dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Anies Baswedan yang secara resmi melarang pelaksanaan Masa Orientasi Sekolah (MOS) oleh kalangan siswa atau pelajar.
 
Menurut Unifah, pelibatan siswa dalam pelaksanaan MOS justru dapat mencegah praktik perpeloncoan yang marak dilakukan oleh kakak kelas atau senior kepada adik kelas mereka yang notabene merupakan siswa baru.
 
 
Ia menyatakan, pelibatan siswa dalam pelaksanaan MOS justru bisa memupuk sikap tanggung jawab dan menumbuhkan rasa peduli antara siswa lama dan siswa baru. Hal ini, tutur Unifah, juga bisa mencegah siswa baru merasa terasingkan atau teralienasi dari lingkungan baru.
 
"Pelaksanaan MOS itu siswa perlu tetap dilibatkan. Pertama memupuk tanggung jawab, respect, dan peduli antara senior dan junior. Kedua mencegah siswa baru merasa teralienasi dari lingkungan sekolah baru," ujar Unifah seperti dilansir CNNIndonesia.com, Selasa (12/7/2016).
 
Unifah menyatakan, pelibatan siswa dalam pelaksanaan MOS justru bisa menjauhkan praktik perpeloncoan yang sering terjadi antara siswa. Karena dalam pelaksanaan MOS, tutur Unifah, siswa lama diberi tugas dan tanggung jawab untuk membantu para siswa baru agar bisa beradaptasi dengan lingkungan sekolah.
 


Berita Lainnya

Index
Galeri