WNA Rohingya Dirikan Tenda Plastik di Belakang Kawasan Purna MTQ, DKP Pekanbaru Minta UNHCR Lakukan Hal Ini

WNA Rohingya Dirikan Tenda Plastik di Belakang Kawasan Purna MTQ, DKP Pekanbaru Minta UNHCR Lakukan Hal Ini

PEKANBARU - Kondisi puluhan warga negara asing (WNA) Rohingya yang tinggal di tenda plastik di Jalan Datuk Wan Abdul Jamal, Pekanbaru, memprihatinkan.

WNA Rohingya ini, termasuk anak-anak, datang ke Pekanbaru tanpa izin dan dokumen apa pun sejak beberapa bulan terakhir. Mereka mendirikan tenda di atas trotoar jalan, persis di depan Rumah Detensi Imigran (Rudenim) Pekanbaru.

Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru tidak bisa membantu WNA Rohingya secara langsung karena mereka tidak memiliki dokumen apa pun. Hal ini bertentangan dengan aturan yang ada.

"Namun, secara pribadi kami prihatin dengan kondisi mereka, terutama anak-anak. Kami akan membantu menyampaikan kebutuhan pangan mereka kepada UNHCR," ujar Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kota Pekanbaru, Maisisco, usai meninjau WNA Rohingya yang mendirikan tenda dan tinggal di belakang Purna MTQ Pekanbaru, Jalan Datuk Wan Abdul Jamal.

Selain pangan, Pemko Pekanbaru juga mendesak UNHCR untuk segera menyediakan tempat tinggal bagi WNA Rohingya. Keberadaan mereka di trotoar jalan melanggar ketertiban umum.

"UNHCR harus mengambil langkah-langkah untuk membantu masalah pangan dan tempat tinggal mereka," tegas Maisisco.

Saat ini terdapat sekitar 55 WNA Rohingya yang tinggal di luar Rudenim atau trotoar jalan. Sementara di dalam Rudenim sendiri, terdapat sekitar 129 orang. Tempat penampungan WNA Rohingya sudah dalam kondisi penuh dan tidak dapat menampung kedatangan baru yang ilegal dan tanpa izin.


Berita Lainnya

Index
Galeri