JAKARTA - Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat memutuskan untuk menggelar uji kepatutan dan kelayakan pada calon Kapolri Komisaris Jenderal Tito Karnavian pada hari Kamis (23/6/2016).
Ketua Komisi III DPR Bambang Soesatyo mengatakan, uji kepatutan dan kelayakan dilakukan setelah mendapat penugasan dari Badan Musyawarah.
"Komisi III mendapat tugas dari keputusan Bamus untuk mengagendakan fit and proper test," kata Bambang di Gedung DPR, Jakarta, Senin (20/6/2016).
Bambang menyatakan, hari ini Komisi III akan segera memuat iklan untuk mendapat masukan masyarakat. Selasa (21/6) besok, kata dia, komisinya akan mengundang KPK, PPATK, dan Kompolnas dalam rapat kerja untuk menelusuri rekam jejak Tito.
Kemudian, Bambang menjelaskan, proses berlanjut pada Rabu (22/6) dengan mengunjungi kediaman Tito, sekaligus mengagendakan buka puasa bersama.
"Kamis pagi baru kami selenggarakan fit and proper test pukul 10.00 yang diperkirakan akan tuntas pukul 16.00 sore," kata Bambang.
Politikus Golkar itu menambahkan malam harinya, pukul 20.00 akan langsung diambil keputusan dari hasil uji kepatutan dan kelayakan. Dia berharap Selasa pekan depan hasil uji kepatutan dan kelayakan dapat dibawa di rapat paripurna sebelum libur Lebaran.
Anggota Komisi III DPR Fraksi PKS Nasir Djamil mengatakan, banyak pertanyaan dan catatan yang akan diberikan kepada Tito dalam pelaksanaan uji kepatutan dan kelayakan.
"Mulai dari penegakan hukum, reformasi intenal pelayanan publik dan politik menjaga toleransi, konflik agama. Itu empat hal menonjol, kami akan konfirmasi," ujar Nasir.
Sebelumnya, rapat paripurna DPR hari Senin (20/6/2016), kembali mengagendakan pembacaan surat presiden tentang calon Kapolri baru Komisaris Jenderal Tito Karnavian untuk dapat diproses parlemen yang sempat tertunda pekan lalu.
"Surat Presiden nomor R40/Pres06/2016 perihal pemberhantian dan pengangkatan dalam jabatan Kapolri," kata Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan selaku pimpinan rapat paripurna di Gedung DPR, Jakarta. (max/cnn)
