Pagi Ini Ada Pasar Murah di Masjid Agung Annur Pekanbaru

Pagi Ini Ada Pasar Murah di Masjid Agung Annur Pekanbaru
Mas Irba H Sulaiman

PEKANBARU - Pagi ini rencananya pasar murah digelar di kawasan masjid Agung Annur Pekanbaru. Beberapa kebutuhan pokok dijual di bawah harga pasar.

"Saya sudah berkoordinasi dengan Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) pusat, menjelang lebaran tetap melakukan operasi pasar. Di Pekanbaru hari Jumat 17 Juni ada pasar murah di masjid Agung Annur, silahkan masyarakat ke sana untuk berbelanja," kata Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Pekanbaru, Mas Irba H Sulaiman.

Lanjutnya, yang dijual di pasar murah seperti gula, daging, beras, bawang, telur, serta minyak goreng. Kemudian, kata Irba, tanggal 22 Juni mendatang Bolog, PPI dan Disperindag juga akan bekerjasama dengan salah satu perusahaan yang ada di Riau untuk menggelar pasar murah di halaman kantor Gubernur Riau.

"Di kantor gubernur tanggal 22 Juni itu bergabung dengan salah satu perusahaan besar di Riau, mereka membawa program minyak makan murah harganya di bawah Rp10 ribu perkilo," terangnya.

Jadwal itu merupakan pasar murah yang digelar tiga instansi tersebut. Pasar murah sebenarnya ada setiap hari, seperti pasar murah di bulog dan di kantor PPI di jalan Bangau. "Di Bulog Mark juga ada setiap hari, PPI juga setiap hari di jalan Bangau No 6. Kita bersama-sama itu besok (hari ini) ke Kampar (Teratak Buluh), juga ada agenda ke Pelalawan artinya kita menjangkau pekan sikawan," paparnya.

Hampir satu minggu melaksanakan pasar murah, antusias masyarakat cukup tinggi. Seperti di kantor Lurah Labuhbaru Timur pada hari Selasa lalu, kata Irba, masyarakat cukup banyak yang berbelanja.

"Di kantor lurah Labuhbaru Timur, beras hampir 7 ton, gula 3 ton, telur 270 papan, kalau dikali 30 butir satu papan sudah 6000 butir. Dengan harga 30 persen di bawah harga pasar. Jika di pasar harga Rp1500, kita jual Rp1000," jelasnya.

Di samping itu, juga minyak goreng cukup laris. Dia menyabut terjual 1000 kantong. Kemudian susu kental manis, dan juga makanan ringan, serta mie instan. Pasar murah yang dijual tidak dipaket-paket. Artinya, masyarakat bisa memilih membeli sesuai keinginan dan kebutuhan.

Tapi, dia menyayangkan, masih ada juga masyarakat yang tidak tenggang rasa. Masih terdapat masyarakat yang membawa 10 kg gula bahkan ada yang 15 kg. "Kita tidak menuduh mereka menjual lagi, harusnya mereka tenggang rasa dengan yang lain," sebutnya.

Untuk daging, kata Irba, dia menyayangkan terjadi silang pendapat di masyarakat. Menurutnya ada yang mengatakan daging yang dijual mengandung lemak, dan tidak layak untuk dikonsumsi. "Itu yang kita sesalkan. yang dijual ini bukan daging sapi potong dari Australia, tapi memang sapi Australia tapi dipotong di Indonesia, saya berani jamin ini halal, ada sertifikat halal dari MUI dari BPOM juga ada," tegasnya.

Di juga mengimbau anggota dewan yang pernah berkomentar soal daging, juga masyarakat agar percaya bahwa yang dijual itu layak untuk dikonsumsi. "Kita juga tidak mau mesyarakat mengkonsumsi yang seharusnya tidak boleh dimakan. Memang betul itu ada lemaknya. Daging di Australia itu ada tiga kelompok, pertama namanya Thang yang kualitasnya nomor satu, ada namanya Knuckle untuk steak, dan blade ini yang dibuat untuk rendang. Di Australia blade ini memang tidak dimakan karena ada lemaknya," papar Irba. (das)


Berita Lainnya

Index
Galeri