"Nampaknya Memang harus Buang Sampah di Kantor Wali Kota, Biar Tahu Bagaimana Rasanya"

Tumpukan sampah hingga memakan badan jalan, Rabu (8/6/2016) sore. (rpg)
PEKANBARU - Ratusan warga yang melintas di Tanjung Jati Kelurahan Pesisir Kecamatan Lima Puluh terpaksa menutup hidung. Pasalnya, tumpukan sampah  di pinggir jalan melimpah memakan badan jalan, Rabu (8/6/2016) sore. Malah sampah yang sudah dipenuhi lalat dan bau tidak sedap tersebut melimpah hingga ke halaman warga.
 
Beberapa warga yang melintas terpaksa menggeleng kepala melihat tumpukan sampah hingga ke tengah jalan. Selain membuat kemacetan, tumpukan sampah yang sudah masuk ke dalam parit dan halaman warga benar-benar mengeluarkan bau busuk menusuk hidung. Padahal hanya hitungan meter pasar Ramadan tengah padat dikunjungi warga.
 
"Sudah beberapa hari ini sampah menumpuk. Kalau begini bagaimana kami sekeluarga bisa berbuka dan menikmati bulan Ramadan. Selain sampah memenuhi halaman rumah, baunya membuat makan tidak selera," terang warga bernama Agus (34) seperti dilansir Riaupos.co.
 
Sementara itu dengan menggurutu, seorang ibu rumah tangga bernama Rosmiati (46) benar-benar menyesalkan penimbunan sampah hingga menumpuk. Padahal setiap bulannya warga tetap dimintai uang iuran sebesar Rp20 ribu.
 
"Nampaknya memang harus membuang sampah di kantor wali kota, biar pemerintah tahu bagaimana rasa bau tidak sedap ini. Apalagi jika hari hujan, sudah pasti sangat menusuk hidung pejabat-pejabat di sana," terangnya.
 
Beberapa hari ini, sampah menumpuk di tempat-tempat pembuangan sampah sementara, terutama di pinggir jalan. Ini terjadi karena perusahaan rekanan Pemko Pekanbaru yang memenangkan tender, tidak melakukan pengangkutan sampah. Ini terjadi karena para pekerjanya mogok kerja akibat upah yang belum dibayarkan.
 
Pihak perusahaan mengatakan bahwa mereka belum mendapat pembayaran dari Pemko sehingga tak bisa membayar upah para buruh. (max/rpg)
 


Berita Lainnya

Index
Galeri