Ledakan Bom di Istanbul, 11 Tewas 36 Terluka

Ledakan Bom di Istanbul, 11 Tewas 36 Terluka
Bom Istanbul

ISTANBUL - Serangan bom kembali terjadi di Turki. Ledakan terjadi di distrik Vezneciler pada Selasa (6/6/2016) pagi saat jam sibuk, di dekat Universitas Istanbul dan kantor wali kota. Ambulans langsung meluncur ke lokasi setelah mendapatkan laporan.

Setidaknya 11 orang dinyatakan tewas, dan 36 lainnya terluka, dalam serangan bom yang menargetkan satu bus polisi di distrik yang banyak dikunjungi wisatawan di Istanbul, Turki.

Menurut Gubernur Istanbul, Vasip Sahin, ledakan berasal dari bom di dalam mobil yang terparkir. Ketika satu bus polisi lewat, bom itu diledakkan dengan alat picu dari kejauhan.

Sahin menyebutkan bahwa ini merupakan serangan pengeboman keempat yang terjadi di kota terbesar di Turki tahun ini. Belum ada kelompok yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan ini.

Selama ini, militan Kurdi, ISIS, dan kelompok sayap kiri radikal telah beberapa kali melancarkan serangan di berbagai kota, seperti Diyarbakir di tenggara, Istanbul atau pun di ibu kota Ankara. 

"Serangan bom mobil terhadap kendaraan yang membawa polisi yang tengah melintas, menyebabkan tujuh polisi dan empat warga terluka," kata Sahin, sembari menambahkan bahwa tiga dari 36 korban kini berada dalam kondisi kritis. 

Reuters melaporkan, seperti dikutip dari CNNindonesia, bahwa ledakan yang terjadi tak jauh dari situs bersejarah di Istanbul ini berkekuatan besar, menyebabkan sejumlah kaca toko pecah dan berserakan ke jalan. 

Suara tembakan

"Ada ledakan keras, kami pikir itu petir tetapi tepat pada saat itu jendela toko hancur. Itu sangat menakutkan," kata Cevher, seorang penjaga toko yang menolak mengungkapkan nama panjangnya kepada Reuters. Ledakan itu cukup kuat untuk menggulingkan semua barang dari rak-rak tokonya.

Kantor berita Anadolu melaporkan bahwa serentetan suara tembakan juga terdengar di sekitar lokasi kejadian setelah ledakan terjadi.

Turki dilanda serentetan serangan pengemboman tahun ini, termasuk dua serangan bunuh diri di kawasan wisata Istanbul, yang diduga dilakukan oleh ISIS. Sementara, dua serangan bom mobil di ibu kota Ankara diklaim oleh kelompok militan Kurdi.

Partai Pekerja Kurdistan, PKK, yang dikategorikan kelompok teroris oleh Turki, Amerika Serikat dan Eropa, mengaku bertanggung jawab atas serangan bom mobil di Istanbul yang melukai tujuh orang pada 12 Mei lalu. 

Dalam serangan itu, sebuah mobil yang diparkir juga meledak ketika sebuah bus yang membawa personel pasukan keamanan melintas. 

PKK mengobarkan pemberontakan bersenjata melawan Turki sejak 1984. PKK kerap menargetkan kendaraan polisi dan militer yang tengah melintas di wilayah tenggara negara itu yang sebagian besar dihuni warga Turki. (das/cnn)


Berita Lainnya

Index
Galeri