Turki Tuding Amerika Bermuka Dua, Ini Penyebabnya

Turki Tuding Amerika Bermuka Dua, Ini Penyebabnya
Ilustrasi.
ANTALYA - Pemerintah Turki menuding Amerika Serikat bermuka dua setelah pasukan khusus AS di Suriah terfoto tengah mendukung serangan darat besar yang dipimpin oleh milisi Kurdi yang dicap sebagai kelompok teror oleh Ankara.
 
Menteri Luar Negeri (Menlu) Turki Mevlut Cavusoglu mengatakan, pada Jumat (2752016), sikap AS itu tak dapat diterima. Pasalnya di dalam jepretan gambar yang diambil wartawan AFP, memperlihatkan, pasukan AS mengenakan lencana Unit Perlindungan Rakyat Kurdi (YPG).
 
Padahal, Pemerintah Ankara menganggap YPG sebagai kelompok teror dan dituding telah melakukan serangan di Turki serta menjadi cabang bagi Partai Pekerja Kurdi (PKK) di Suriah – yang sudah berjuang melawan Turki selama lebih dari 30 tahun.
 
Akan tetapi, Washington melihat YPG sebagai salah satu kekuatan tempur paling efektif melawan kelompok jihadis Negara Islam (NI) di dalam wilayah Suriah. Akibatnya, masalah ini menyebabkan ketegangan di antara kedua sekutu Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) selama berbulan-bulan.
 
“Kami menganjurkan mereka (tentara AS) untuk mengenakan lencana Daesh (NI) atau Al-Nusra (afiliasi Al-Qaeda), pada saat mereka ke bagian lain dari Suriah. Serta lencana Boko Haram ketika mereka pergi ke Afrika,” kata Cavusoglu dalam jumpa pers dalam pertemuan “Least Developed Countries” di resor yang terletak di sebelah selatan Antalya.
 
Tapi, lanjut dia, seharusnya mereka tidak memandang kelompok-kelompok itu sama dengan YPG. “Jika mereka memandang sama maka ini adalah tindakan standar ganda, munafik,” ujarnya
 
Wartawan foto AFP tersebut melihat keberadaan tentara AS di tanah Suriah bagian utara untuk membantu Pasukan Demokratik Suriah Kurdi Arab (SDF) dalam serangan besar-besaran melawan NI di kubu pertahanan provinsi Raqa.
 
Beberapa pasukan komando AS juga terfoto mengenakan lencana militer YPG, sebagai penyumbang tentara terbanyak di SDF.
 
“Hal ini tidak dapat diterima bagi para tentara AS – sekutu kami yang sangat tegas dalam memerani teror – yang menggunakan atau memakai lencana dari organisasi teror,” tambah Cavusoglu.
 
Menlu Turki mengecam tindakan yang disebut dengan pendekatan organisasi teroris yang dapat digunakan dan organisasi teroris yang tidak dapat digunakan.
 
“Anda memakai lencana organisasi teroris di bahu Anda, memasang benderanya di ibu kota Anda. Tentu saja kami tidak akan berhasil memerangi terorisme melalui pemahaman seperti saat ini,” katanya.
 
Amerika Serikat dan Uni Eropa mengklasifikasi PKK sebagai kelompo teror. Tapi sejauh ini mereka menolak lobi-lobi intensif dari Turki untuk berhenti bekerja dengan kelompok tersebut di Suriah. (maxbscafp)
 

 


Berita Lainnya

Index
Galeri