Sebar Militer di Eropa dan Asia, Obama Mulai Panik?

Sebar Militer di Eropa dan Asia, Obama Mulai Panik?
Presiden Amerika Serikat, Barack Obama.
MOSKOW - Seorang pengamat menyebut Amerika Serikat (AS) telah melakukan penumpukan militer di perbatasan Rusia dan China. Ini adalah langkah terbesar yang dilakukan AS sejak Perang Dunia II. Menurutnya, hal itu menunjukkan jika Presiden Barack Obama mengalami kepanikan dan menganggap kedua negara itu sebagai ancaman langsung.
 
"Faktanya adalah bahwa Obama panik. Sistem keuangan Barat secara keseluruhan runtuh. Putin berhasil mengepung Obama di Suriah dengan menunjukkan bahwa sangat mungkin mengalahkan terorisme jika Anda memotong pasokan para teroris dari teman Obama di Arab Saudi dan Turki. Kondisi demikian menghadapkan Obama sebagai pendukung terorisme internasional," kata Mike Billington.
 
Dalam wawancara dengan Press TV, penulis majalah Executive Intelligence Review ini mengatakan, penumpukan militer AS di dekat Rusia bertujuan untuk "memaksa Rusia mundur". Namun, pada kenyataannya Rusia tidak akan pernah mundur dan ancaman perang masih sangat tinggi.
 
"Itu tidak hanya dimaksudkan untuk melemahkan Moskow, dalam arti memaksa Putin untuk mundur. Seperti yang saya katakan, dia tidak akan mundur, itu adalah ancaman perang," tegasnya seperti dikutip dari Sputnik, Selasa (17/5/2016).
 
Seperti diketahui, AS belum lama ini telah meresmikan sistem anti rudal di Rumania yang menuai kecaman dari Rusia. Negeri Beruang Merah itu menganggap hal tersebut sebagai ancaman serius. Sedangkan di Asia, AS beberapa kali melakukan manuver di Laut China Selatan yang memancing reaksi negatif dari Beijing. China mengklaim Laut China Selatan sebagai bagian dari wilayah teritorialnya. (ade/snc)
 


Berita Lainnya

Index
Galeri