Munich Cetak Sejarah dengan Rebut Gelar Bundesliga Empat Musim Beruntun

Munich Cetak Sejarah dengan Rebut Gelar Bundesliga Empat Musim Beruntun
Kemenangan Bayern atas Ingolstadt ditentukan lewat dua gol Robert Lewandowski pada menit ke-15 dan 3
JAKARTA - Bayern Munich mencetak sejarah menjadi tim pertama yang mampu merebut gelar Bundesliga empat musim beruntun setelah mengalahkan Ingolstadt 2-1 di Stadion Audi-Sportpark, Sabtu (7/5/2016). 
 
Kemenangan Bayern atas Ingolstadt ditentukan lewat dua gol Robert Lewandowski pada menit ke-15 dan 32. Sementara tuan rumah hanya mampu membalas satu gol lewat Moritz Hartmann tiga menit sebelum jeda babak pertama. 
 
Kemenangan atas Ingolstadt membuat Bayern saat ini mengoleksi 85 poin dari 33 pertandingan. Torehan poin Die Roten sudah tidak mampu dikejar Borussia Dortmund (77) dengan satu pertandingan tersisa. 
 
Ini adalah gelar Bundesliga keempat beruntun Bayern dan merupakan rekor untuk sepak bola Jerman. Total klub tersukses di Jerman itu telah mengoleksi 26 gelar Bundesliga. 
 
Ini merupakan gelar pertama Bayern musim ini, dan diraih tiga hari setelah tim besutan Pep Guardiola itu disingkirkan Atletico Madrid dari semifinal Liga Champions. 
 
Bayern masih berpeluang menambah gelar musim ini jika mampu mengalahkan Dortmund pada final DFB Pokal yang akan berlangsung di Olympiastadion, Berlin, 21 Mei mendatang.
 
Torehan dua gol ke gawang Ingolstadt juga membuat Lewandowski (29 gol) semakin dekat dengan gelar top skorer Bundesliga musim ini. Dengan pertandingan tersisa satu laga, penyerang asal Polandia itu masih unggul atas bomber Dortmund Pierre-Emerick Aubameyang. (max/cnn)
 
 
Susunan pemain 
 
Ingolstadt: Ramazan Ozcan; Danny Da Costa, Marvin Matip, Benjamin Hubner, Markus Suttner; Pascal Gross, Roger, Almog Cohen;  Moritz Hartmann, Dario Lezcano, Matthew Leckie. 
 
Bayern Munich: Manuel Neuer; Philipp Lahm, Javi Martinez, Joshia Kimmich, David Alaba; Xabi Alonso; Douglas Costa, Thomas Mueller, Thiago, Franck Ribery; Robert Lewandowski.
 


Berita Lainnya

Index
Galeri