Ngobrol Santai Bareng Muhammad Asqalani eNeSTe

Mengenal Sepak Terjang Competer

Mengenal Sepak Terjang Competer
Competer merayakan ulang tahun yang ke-4 di halaman Masjid Agung Annur Pekanbaru. (ist)
Community Pena Terbang atau biasa disebut Competer. Sebuah komunitas yang mulai diperhitungkan di Kota Pekanbaru. Banyak penulis muda yang lahir dari komunitas yang berdiri sejak empat tahun lalu ini.
 
Adalah Muhammad Asqalani eNeSTe, pendiri dan sang mentor komunitas ini. Berkat kegigihannya, komunitas yang dulu awalnya hanya berjumlah beberapa orang saja, kini tumbuh berkembang. Bahkan, Competer memiliki satu cabang di Ibukota Sumatera Selatan, Kota Palembang. Di sana, An Najmi sebagai penggerak Komunitas ini.
 
Siapa yang tidak kenal Asqal, panggilan akrab Muhammad Asqalani eNeSTe. Di dunia sastra khususnya urusan puisi, namanya sudah tak asing lagi. Karya-karya pria kelahiran Paringgonan, 25 Mei 1988 silam ini sudah tersebar di berbagai media. Buku kumpulan puisi alumnus Universitas Islam Riau ini pun sudah tersebar di mana-mana.
 
Beruntung, tim redaksi RIAUREALITA.com mendapat kesempatan berbincang dengan sang mentor di Masjid Agung Annur Pekanbaru. Saat itu, Asqal dan anggota Competer lainnya sedang merayakan ulang tahun Competer yang ke-4. 
 
 
 
Berikut hasil obrolan santai kami bersama sang mentor dan beberapa anggota Competer yang memiliki prestasi cemerlang:
 
Mas Asqal, apa sih Competer itu?
 
Competer itu akronim dari Community Pena Terbang. Sebenarnya Competer ini sekumpulan orang yang memiliki visi dan misi. Kenapa Community? Kenapa tidak komunitas? Karena saya anak bahasa Inggris. Pena, sesuai Al Quran ada kata kalam, simbol pena adalah menulis. Lalu, ada kata competision atau tarung atau tanding. Competer bisa juga diartikan kumpulan para petarung. Dia punya mental juara.
 
Bagaimama awal mula terbentuk Competer?
 
Competer terbentuk pada tanggal 21 April 2012. Awal berdiri karena kegalauan saya yang sedang mengerjakan skripsi, di samping itu saya harus bekerja di apotik. Dengan bekerja digaji Rp300 ribu, sementara butuh biaya untuk mengerjakan skripsi. Dari kesusahan itu, saya berpikir bagaimana skripsi bisa jalan. Terbentuklah komunitas berbayar bersama Asrina Putri pada saat itu. 
 
Untuk sekarang, adakah syarat-syarat khusus untuk bergabung dengan Competer?
 
Yang terpenting punya kemauan. Kalau pun ada bakat, itu jika tidak ada kemauan tidak akan sukses. Sebaliknya kalau tidak ada bakat kalau ada kemauan pasti bisa. 
 
Selama ini apa saja manfaat ikut Competer?
 
Manfaat lain misionaris. Jadi, ada maksud tersembunyi. Seperti kita ketahui, orang Indonesia bisa dikatakan anti buku. Saya mendengar kata-kata Najwa Sihab saat berada di kampus UIR, dia mengatakan satu tahun rata-rata orang Indonesia hanya menghabiskan 13 buku. Jadi dengan mengikuti Competer, ketika dia menulis, dia terperangkap dengan membaca. Jadi jelas manfaat masuk Competer ini tidak hanya pandai menulis, tetapi juga mencerdaskan generasi berikutnya. Competer juga memberi jaminan tulisan anggotanya terbit di media. Selain di media juga buku dan menang lomba.
 
Bagaimana caranya jika ada yang ingin bergabung dengan Competer, siapa saja yang boleh ikut?
 
Silakan invite 2A4862A6 dan 087893023072 an Muhammad Asqalani eNeSTe. Jika ingin bergabung, silahkan saja. Dan siapa saja boleh bergabung. Selagi pandai baca tulis silahkan gabung dengan Competer.
 
Apa target atau impian dari Competer?
 
Kita pengen orang tau ada generasi muda di Pekanbaru, ada generasi penulis yang ada di Pekanbaru. Para penyair-penyair muda dan calon-calon sastrawan.
 
 
Apa saja kegiatan-kegiatan Competer selama ini?
 
Kegiatan setiap minggu ada diskusi. Diskusi sering dilakukan di area pustaka wilayah Soeman HS. Kita sudah sering tampil di Madah Pujangga. Kemah puisi kita ikut, kita sudah berbaur dengan masyarakat. Kenduri puisi pertama ke PLTA Koto Panjang, Kenduri kedua di Bono. Kita sudah mulai dianggap dan sudah mulai diundang menjadi pembicara.
 
Jatuh bangun Competer seperti apa?
 
Competer pernah rehat sejenak pada tahun 2013 lalu. Tapi rehat bukan berhenti total. Komunikasi tetap jalan, hanya diskusi dan ngumpul bareng saja yang jarang pada saat itu. Ke depan, ada rencana kita membuat seragam. 
 
 
Pencapaian selama ini atas nama Competer?
 
Pencapaian saya pikir sudah banyak melahirkan para penulis muda yang berprestasi, seperti Tati Lisya. Pernah menang lomba tulis puisi kontribusi favorit (2016), dua kali karya favorite Novel. Juga ada beberapa buku kumpulan puisi.
 
Kemudian ada Eko Ragil. Beberapa karya terbit di berbagai media. Ragil memiliki tiga buku kumpulan puisi dan dua cerpen. Juga pernah menang lomba, pernah juara 3 menulis cerpen dan juara 2 cipta puisi.
 
Lalu ada Muhammad de Putra. Pernah juara 1 di Bulan Bahasa UIR menulis puisi, juara 1 nulis puisi Praktikum Sastra Unri, juara harapan 2 menulis cerpen Bulan Bahasa UIR, juara 1 menulis puisi penyair muda se Indonesia yang ditaja Sabana Pustaka. Karya-karyanya banyak dimuat media massa di Indonesia dan akan menerbitkan 3 buku puisi tahun ini. Yang baru terbit kumpulan puisi Kepompong dalam Botol.
 
 
Biodata: 
 
Muhammad Asqalani eNeSTe. Kelahiran Paringgonan, 25 Mei 1988. Alumnus Pend. Bahasa Inggris - Universitas Islam Riau (UIR). Dosen English Speaking di Smart Fast Education - Pekanbaru. Menulis sejak 2006. Puisi-puisinya dijadikan skripsi "Lisensia Puitika Puisi-puisi Muhammad Asqalani; Sebuah kajian stilistika" disusun oleh Raka Faeri (NPM: 086210631). Pernah menjadi Redaktur Sastra Majalah Frasa. Meraih gelar "Penulis & Pembaca Puisi Muda Terpuji Riau 2011". Puisi-puisinya dimuat di: Pikiran Rakyat, Suara Merdeka, Suara NTB, Minggu Pagi, Fajar Makassar, Riau Pos, Batam Pos, Tanjung Pinang Pos, Sumut Pos, Pos Bali, Sastra Sumbar, Padang Ekspres, Medan Bisnis, Buletin Jejak, Tribun Sumsel, Waspada, Posmetro Prabu, Metro Riau, Haluan Riau, Koran Riau, Koran Madura, Radar Banyuwangi, Inilah Koran, Dinamika News, Ruang Rekonstruksi, Majalah Sabili, Majalah Frasa, Majalah Noormuslima (Hongkong), Majalah Sagang, Koran Cyber, KOMPAS.com, Kuflet.com, Detak UNSYIAH, AKLaMASI, Bahana Mahasiswa,dll. Memenangkan sejumlah lomba, di antaranya; Juara 1 Baca Puisi Tingkat SMA se-Sibuhuan dalam rangka memperingati Hardiknas (2006), Juara 1 Menulis Puisi Remaja Tingkat Mahasiswa se-Riau yang ditaja Riau Pos (2010), Juara 2 Menulis Puisi se-Nusantara oleh MMG (2011), Juara 2 Baca Puisi "Tanah Air Mata & Gergaji" oleh PENSI BEM UIR (2011), Juara 2 Menulis Puisi di Bulan Bahasa UIR (2013), Juara 2 Menulis Puisi TeraKota (2015), Juara 2 Menulis Puisi di Gerakan Indonesia Menulis oleh Balai Bahasa Riau (2015). Juara Harapan 1 Lomba Tulis Puisi Piala S. Baya (2016). Terangkum dalam puluhan buku: suhufsuhuf kenangan, dari Sragen Memandang Indonesia, Kutukan Negeri Rantau, Ayat-ayat Selat Sakat, Bendera Putih untuk Tuhan, Pelabuhan Merah, Sepotong Rindu dalam Sarung, Lentera Sastra II, Festival Bulan Purnama Trowulan Majapahit, Negeri Abal Abal, Negeri Langit, Negeri Laut, Tifa Nusantara 1 & 2, Munajat Sesayat Doa, Gelombang Puisi Maritim. Juga termaktub dalam buku dwibahasa (Indonesia - Inggris) seperti: Diverse, Flows Into the Sink Into the Gutter, Indonesian Poems Among the Continent. Buku Puisi Tunggalnya yaitu; Tangisan Kanal Anak Anak Nakal (2012), Sajak Sembilu tentang Teh Ribuan Gelas (2012), ABUSIA (2013), doksologi (2014), Anak Luka Susu (2015) dan Bimbilimbica (2016) Menghadiri Pertemuan Penyair di Sragen (2012), Pertemuan Penyair di Tegal (2014), dan Mengikuti Pertemuan Penyair di Tangerang (27-29 Agustus 2015). Pengagum Jean Nicolas Arthur Rimbaud ini, Belajar dan Mengajar di Community Pena Terbang(COMPETER).
 


Berita Lainnya

Index
Galeri