Antisipasi Ledakan Penduduk, Wako: Jangan Nikahkan Anak di Usia Muda

Antisipasi Ledakan Penduduk, Wako: Jangan Nikahkan Anak di Usia Muda
Walikota Pekanbaru Dr Firdaus MT.
PEKANBARU - Kepala Perwakilan BKKBN Riau Yenrizal Makmur mengatakan, seluruh pemerintah kabupaten kota, bahkan provinsi di Indonesia saat ini diminta mewaspadai terjadinya ledakan penduduk. Hal ini ditandai dengan terjadinya pertumbuhan penduduk sebanyak 4 juta jiwa setiap tahunnya. Wali Kota Pekanbaru Dr H Firdaus ST MT pun mengimbau warganya agar tidak menikahkan anaknya di usia muda.
 
"Kalau empat juta penduduk ini berkualitas maka negeri ini akan baiklah. Tapi jika tidak berkualitas dan berasal dari keluarga yang prasejahtera, maka akan menjadi beban daerah dan negara secara umum. Makanya, presiden minta agar penanganan masalah kependudukan ini dilakukan secara terpadu," kata Yenrizal Makmur di hadapan Wali Kota Pekanbaru Dr H Firdaus ST MT, jajaran Korem, kepolisian, TNI Angkatan Udara dan semua Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD) Kota Pekanbaru di Kampung Bandar, Kecamatan Senapelan kemarin, saat pencanangan Program Kampung KB tingkat Kota Pekanbaru.  
 
Persoalan kependudukan ini papar Yenrizal tidak anya masalah sandang atau pangan saja tapi semua menyangkut tingkat kesehatan, pendidikan, pekerjaan yang layak dan sebagainya. "Di bidang kesehatan saja, saat ini tingkat kematian ibu melahiran cukup tinggi, yakni 3,59 per 1.000 kelahiran. Ini harus diturunkan dan salah satunya adalah perlunya keterlibatkan semua pengambil keputusan dan petugas di lapangan."
 
Ia juga mengatakan program Kampung KB ini bukan berarti menyuruh orang memakai alat kontrasepsi. "Sama sekali tidak, program ini menitik beratkan bagaimana mengatur pertumbuhan  dan mobilisasi serta menangani permasalahan mendasar di tingkat akar rumput.  Kami tidak menyuruh orang memakai alat kontrasepsi, tapi mengajak bagaiamana cara mengatur jarak kelahiran, meningkatkan kualitas anggota keluarga dan sebagainya," katanya.
 
Dalam pada itu, Walikota Pekanbaru Dr Firdaus  MT juga mengakui  persoalan kependudukan itu tidak hanya dirasakan di Pekanbaru dan Riau secara umum, tapi juga nasional. Sebagai dampaknya, terlihat masalah sulitnya mendapatkan jangkauan kesehatan yang layak, banyaknya anak putus sekolah, sulitnya mendapatkan pekerjaan, dan tingginya angka kriminalitas dan lainnya. "Ini semua berawal dari lembaga terkecil yang bernama keluarga. Kalau keluarga itu berkualitas, maka berkualitasl pulalah hasilnya," kata Wako.
 
Pada kesempata itu, Wako juga mengajak warganya tidak menikahkan anak pada usia muda. "Dalam forum ini saya mengajak semua warga Kota Pekanbaru agar tidak menikahkan anak pada usia muda. Antarlah mereka ke gerbang keluarga berkualitas dengan kematangan berpikir, mendidik anak dan sebagainya. Jangan cepat ingin menikahkan saja, yang pada akhirnya menghasilkan penduduk kurang berkualitas," katanya. (das/rpg)
 


Berita Lainnya

Index
Galeri