PETI Menelan Korban Jiwa Lagi, Ini Respon Mahasiswa

PETI Menelan Korban Jiwa Lagi, Ini Respon Mahasiswa

Kuansing-Lagi, aktivitas Penambangan tanpa izin (PETI) menelan korban jiwa lagi kali ini kejadian naas tersebut menimpa seorang warga yang sedang mengembalakan ternaknya di dekat lokasi PETI di arena pacu jalur datuak simambang nan putiah kecamatan sentajo raya.

Kronologisnya, Korban Afrizal dihari kejadian sekira pukul 09.30 Wib sempat terlihat oleh seorang warga yang tengah menggembala sapinya di sepanjang aliran sungai Kuantan, dimana saat itu penggembala melihat korban berada seorang diri di atas rakit PETI dompeng yang posisinya di tengah tengah aliran sungai Kuantan, dan saat itu tidak terdengar bunyi mesin dompeng, hanya saja korban terlihat tengah menarik seutas tali dari genangan air sungai, sambil mencoba merapatkan rakit dompengnya ke pinggir sungai, ungkap warga yang bernama Nasril.

Selang tidak berapa lama, Nasril mendengar seorang ibu yang berada tidak jauh dari pinggiran sungai Kuantan berteriak "Woi tolong ado urang tanggolam" dan sontak saja saat itu Nasril mencari bantuan warga lainnya.

Kecelaan terkait aktivitas PETI bukan sekali ini terjadi, dalam beberapa bulan terakhir saja banyak kecelakaan-kecelakaan yang terkait aktivitas yang merusak alam ini beberapa diantaranya yaitu Anak SMA yang tertimbun ketika lagi bekerja melakukan aktivitas PETI di Kecamatan Hulu Kuantan.

bahkan sebelum kejadian itu tiga orang juga meninggal dunia ketika melakukan aktivitas PETI di daerah Sarosah, yang lebih mencengangkan Diketahui pemilik alat dan lahan adalah Ibu dari seorang oknum kepolisian dan tidak menutup kemungkinan sang anak juga terlibat dalam aktivitas yang dilarang ini.

Seorang mahasiswa bernama Rio Ananda Putra mengatakan menerima rekaman percakapan antara seorang wartawan dengan pemilik dompeng PETI, “kami telah menerima rekaman percakapan wartawan dengan pemilik dompeng PETI” ujar pria yang disapa Rio ini.

Sambung Rio “Dalam rekaman percakapan ini kami mendengar pengakuan pemilik dompeng menyetor sejumlah tiga juta lebih perbulan kepada oknum polres kuansing sebagai uang keamanan”tambah mahasiswa yang juga sekum salah satu organisasi mahasiswa ini.

Menanggapi rekaman itu Rio akan melakukan pengkajian dengan rekan-rekan mahasiswanya terkait aktivitas ilegal ini, “kami akan melakukan kajian-kajian terkait PETI, jika memang ada oknum yang bermain kami melaporkan ke Mapolda Riau bahkan Turun kejalanpun kami siap”tegas mahasiswa akuntansi Universitas Islam Kuantan Singingi.


Berita Lainnya

Index
Galeri