Penertiban Pedagang Pasar Kaget Ricuh, Camat Rumbai Sembunyi

Penertiban Pedagang Pasar Kaget Ricuh, Camat Rumbai Sembunyi
Penertiban pedagang pasar Kaget di Rumbai ricuh

PEKANBARU - Penertiban pasar kaget di kelurahan Rumbai Bukit, kecamatan Rumbai, Rabu (13/4/2016) sore berlangsung ricuh. Melihat kondisi penertiban ricuh, Camat Rumbai, Zulhelmi Arifin lari dan bersembunyi di dalam mobil Satpol PP.

Penertiban pasar kaget ini memang sudah direncanakan. Satpol PP bersama tim Yustisi lainnya, dari Polresta Pekanbaru, Polsek Rumbai mensterilkan area pasar kaget Jalan Tengku Kasim Perkasa itu dari aktivitas jual beli. 

Relokasi atau pemindahan aktivitas jual beli di pasar Kaget Jalan Tengku Kasim Perkasa ke pasar yang disediakan pihak kecamatan tidak diterima para pedagang, dengan alasan sepi pembeli.

Agar pedagang tak lagi beraktivitas di lokasi pasar Kaget, tim Yustisi menghadang jalan para pedagang menuju lokasi pasar Kaget. Akibatnya, bentrokan tak terhindarkan, luapan kemarahan ini dilampiaskan pedagang dan mencari Camat Rumbai yang dianggap tidak berpihak kepada para pedagang. 

Mengetahui dirinya menjadi incaran ratusan pedagang, Camat Rumbai yang akrab disapa Ami itu lari dan sembunyi di dalam mobil Satpol PP.

Seorang pedagang berisial MS menyebut, Camat Rumbai tidak pernah berpihak kepada para pedagang. Karena itu, para pedagang yang kesal mencari Camat Rumbai yang diamankan anggotanya ke dalam mobil.

"Apalah salahnya kami jualan di sini, gak di jalannya. Kami jualan di lahan orang, tanpa mengganggu siapapun," ungkap MS kesal

Para pedagang menilai, camat Rumbai memang jarang turun untuk menemui warganya. MS menilai, camat Rumbai kerap bermasalah di wilayaj Rumbai.

"Saya baru tahu Camat Rumbai itu setelah ada kasus ini. Memang suka buat ulah dia tu, suka cari sensasi, dulu masalah tanah sekarang masalah pasar," ungkapnya.

Sementara itu, Ami saat dikonfirmasi mengapa dirinya tak menemui pedagang dan memilih menghindar, berdalih dirinya sudah berulangkali bertemu dengan pedagang dan membahas persoalan itu.

"Entah sudah berapakali saya jumpai mereka membicarakan hal ini. Segala cara juga sudah saya upayakan dari mulai sosialisasi sampai hari ini, tapi tetap saja (tidak mau direlokasi)," jelasnya. (das)

 


Berita Lainnya

Index
Galeri