Oleh: Fitria Susanti
TAKLUK
Demi ribuan sel yang tersusun
Demi jaringan yang proporsional
Demi organ yang dihidupkan
Demi kehidupan yang aku alami
Demi Allah, aku tak bisa ingkar
Aku tercipta oleh Tuhan penguasa langit dan bumi
Demi air yang diqadarkan menghidupi
Demi daun yang berupa-rupa
Yang dihadapi oleh air yang sama
Demi tanah yang memangku akar
Demi fasilitas alam yang aku nikmati
Demi Allah, aku takut
Oleh kemahabesaran yang menundukkan akal dan perasaanku
Telah menyerah jiwa dan ragaku
WAKTU DHUHA
Mengapa perasaan benci itu masih tersimpan di hati
Sedang Tuhanmu tiada pernah meninggalkanmu
Dan tiada pula membencimu
Bukankah Dia memberimu banyak nikmat
Dia mencukupimu ketika kau kekurangan
Bila ada hambaNya yang menyakitimu
Mungkin mereka tengah berada dalam kekhilafan
Berilah maaf padanya
Seperti yang Allah perintahkan untuk saling memaafkan
Teruslah mendekatkan diri padaNya
Agar Ia memberimu karunia
Hati yang lapang
KONTRA
Sadarkah kita tengah ditelanjangi
Oleh iblis yang mengaku teman
Yang memeluk kita, membelai kita, menggendong kita
Dan...
Menikam kita!
Sadarkah kita?
Minuman kita diracuni
Salam kita diganti
Pakaian kita dilepaskan
Fikiran kita disuapi khayalan
Kebenaran kita disalahkan
Pemimpin kita dianggap kampungan, dihinakan
Sejarah kejayaan kita dihapus, diingkari
Aqidah sekuler merasuki jiwa kita
Teori materialisme membahana
Kapitalisme mewarnai kehidupan kita
Kita tak sadar
Karena kita islam, tetapi asik menikmati kerusakan
Kita tidak bisa diam
Saatnya kita bangun kekuatan
Kita lawan kesesatan
Perbarui aqidah
Jalankan islam dengan kaaffah
Maka kemuliaan ada di tangan kita
Fitria Susanti adalah seorang penulis yang berdomisili di Yogyakarta. Prestasi yang pernah diraih dalam dunia kepenulisan: juara 1 lomba menulis cerpen anak islami yang diadakan Pro-U Media. Tulisan pernah diterbitkan oleh Diva Press dan Grup Pedas. Untuk mengontak penulis, bisa menghubungi Hp 081392202828, atau E-mail: [email protected].